Bisnis.com, JAKARTA - Selama 5 Tahun menjabat, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjadikan pertumbuhan perusahaan rintisan atau Startup menjadi salah satu fokusnya, sebab dari Startup tersebut industri digital Indonesia bergerak.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku senang mendapat kesempatan menjadi pembantu Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dia mengatakan selama menjabat sebagai menteri, 5 perusahaan rintisan atau Startup berhasil naik kelas menjadi unikorn, bahkan satu diantaranya menjadi dekakorn.
Padahal pada 2016, dia hanya mengatakan bahwa kemungkinan Indonesia memiliki 3 unikorn saja.
Unikorn adalah perusahaan rintisan milik swasta yang nilai kapitalisasinya lebih dari US$1 miliar. Sedangkan Dekakorn, nilai kapitalisasinya mencapai US$10 miliar.
“Pada 2016 saya bilang 3 Unikorn saja tapi jadinya 5. Google dan Temasek juga mengakui bahwa ekonomi digital Indonesia US$130 miliar. Padahal saya sudah katakan itu sejak 3 tahun lalu,” kata Rudiantara di Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Diketahui survei Google, Temasek, dan BAIN, memperkirakan akumulasi nilai pembelian atau gross merchandise value (GMV) Indonesia mencapai US$ 130 miliar pada 2025.
Nilai tersebut akan berkontribusi hingga 44,3 persen terhadap kawasan Asia Tenggara yang diprediksi mencapai US$ 300 miliar.
Tidak hanya itu, Rudiantara juga berpesan kepada penggantinya nanti, agar menjaga kondisi ekonomi digital.
Dia meminta agar Menkominfo baru tidak mengeluarkan kebijakan yang memberatkan industri ekonomi kreatif seperti perusahaan rintisan.
Rudiantara menceritakan bahwa pada 2018 lalu, Kemenkominfo hanya mengeluarkan 18 peraturan menteri yang ‘membunuh’ 70 peraturan lainnya. Peraturan yang dihapus adalah peraturan yang sudah tidak relevan lagi dan menyulitkan industri ekonomi digital untuk tumbuh.
“Jangan buat regulasi yang over regulasi yang bikin susah. Susah kan masyarakat. Susah bikin izin,” kata Rudiantara.
Tidak hanya itu, Rudiantara juga berpesan agar penggantinya meneruskan pembangunan infrastruktur telekomunikasi agar terjadi pemerataan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia.
Adapun mengenai kabar pemerintah akan membuat badan khusus industri digital, Rudiantara mengatakan belum mengetahui hal tersebut.
Dia mengapresiasi rencana tersebut karena itu merupakan bukti perhatian pemerintah terhadap digital. Dia mengatakan bahwa digital merupakan suatu hal yang tidak dapat dikesampingkan.
“Sekarang kan pemerintah mengembangkan kebijakan berdasarkan big data. Sekarang kebijakan tidak bisa lagi pakai Focus Group Discussion,” kata Rudiantara.
Selain mendorong pertumbuhan industri digital, Rudiantara juga mengklaim di eranya proyek Palapa Ring rampung. Padahal proyek tersebut sudah dicanangkan sejak 2016 atau 13 tahun lalu.
Diketahui seluruh proyek Palapa Ring saat ini telah rampung. Adapun dua proyek sebelumnya yaitu Ring Barat dan Ring Tengah telah komersialisasi.