Bisnis.com, JAKARTA – PT Espay Debit Indonesia Koe (Dana) mengklaim, pertumbuhan bisnis startup yang menawarkan jasa transaksi nontunai atau dompet digital semakin berkembang pesat. Untuk menggali lebih jauh mengenai rencana ekspansi yang akan dijalankan, Bisnis.com berkesempatan mewawancarai CEO Dana Vincent Iswara. Berikut petikannya:
Bagaimana kisah awal pendirian Dana?
Sebelum memulai bisnis ini, seperti biasanya kami mencari investor yang tertarik dengan potensi pasar di Indonesia. Saya sendiri sebenarnya sudah berkecimpung lumayan lama di industri digital payment. Saya mulai di industri ini sejak 2008.
Setelah cukup lama berkecimpung di industri ini, saya melihat potensinya di Indonesia sangat besar untuk bisnis digital payment ini karena bisa digunakan untuk transaksi online atau offline, e-commerce, jasa, dan lainnya. Melihat potensi yang ada, akhirnya pada Mei 2017 saya mendapatkan kesempatan dengan adanya investor-investor yang tertarik untuk mendukung bisnis ini.
Bagaimana perkembangan bisnis perusahaan sejauh ini?
Sejak awal kami memulai hingga saat ini, perkembangannya cukup bagus. Dalam kurun setahun pertama, kami harus membangun tim, merekrut SDM, infrastruktur, software, dan mempersiapkan business plan.
Kami mulai benar-benar launching produk pada 11 November 2018. Sejak di-launching, sampai dengan saat ini pertumbuhannya sangat pesat. Hingga akhir Juni 2019, kami sudah memiliki 20 juta pengguna, dan transaksi per hari 1,5 juta transaksi.
Berapa jumlah merchant yang telah menjadi mitra?
Untuk merchant, kami mulainya dari online terlebih dulu seperti Bukalapak, TIX ID, dan BBM. Namun, sejak Juni 2019 kami sudah memiliki lebih dari 200 merchant, dan untuk offline sekitar 30.000, tetapi saat ini jumlahnya sudah jauh di atas itu. Untuk online saat ini sudah semakin banyak, dan kami targetkan pada tahun ini top 100 online merchant akan menjadi klien kami semua.
Bagaimana persaingan di industri digital payment? Seperti apa sikap Dana terhadap kompetitor?
Di berbagai macam pemain yang masuk di industri digital payment ini, kami sendiri sebenarnya sangat supportive dengan kehadiran mereka. Kami bersama-sama dengan pemain lainnya bisa mendorong pasar untuk beralih ke cashless society. Dengan dilakukan promosi, dan edukasi secara bersama-sama, diharapkan tranformasi di masyarakat bisa lebih cepat diwujudkan.
Jadi, sebenarnya saya tidak pernah menganggap mereka sebagai kompetitor, karena potensi pasarnya masih sangat besar. Arahnya justru saling bekerja sama dan berkolaborasi.