Bisnis.com, JAKARTA - Startup lokal untuk aggregator pembayaran tagihan online, Ayopop, mengumumkan kerja sama strategis dengan uang elektronik nasional, LinkAja, guna mengembangkan ekosistem digital di Indonesia.
Sebagai bagian dari kolaborasi ini, Ayopop akan membuka akses untuk 1.000 tagihan/produk yang dimiliki kepada LinkAja melalui open API (application program interface). LinkAja juga akan diintegrasikan ke aplikasi Ayopop sebagai preferred source of fund menggantikan AyoSaldo.
“Ayopop dan LinkAja memiliki ambisi yang sama untuk terus mengembangkan ekosistem digital dan memperluas Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) di Indonesia. Ini adalah DNA dari kerja sama ini,” ujar Direktur Ayopop, Chiragh dalam keterangan resmi, Jumat (9/8/2019).
Ayopop Open API yang baru saja diluncurkan merupakan sebuah inisiatif baru untuk membuka akses ke lebih dari 1.000 produk/tagihan yang saat ini dimiliki kepada mitra. LinkAja adalah mitra pertama untuk Ayopop Open API. Saat ini ada 33 mitra lainnya dalam proses signing.
Sejak Bank Indonesia meluncurkan GNNT pada Agustus 2014, terjadi pergeseran transaksi tunai ke nontunai yang cukup signifikan di Indonesia. Menurut data dari Bank Indonesia tahun 2019, setidaknya terdapat Rp 56,1 triliun uang yang dipertukarkan dalam transaksi elektronik sepanjang Januari-Juni dengan frekuensi transaksi 2,26 miliar. Angka ini melonjak 171% pada rentang yang sama tahun lalu.
LinkAja resmi diluncurkan pada 30 Juni 2019 sebagai uang elektronik yang merupakan bentuk sinergi dari Telkomsel dan 7 BUMN untuk kemajuan ekonomi digital di Indonesia.
"Dengan membawa motto Dari Indonesia Untuk Indonesia, kami berharap LinkAja dapat memberikan akses layanan keuangan yang efisien kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, serta membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia hingga 75% pada akhir tahun 2019 sesuai target pemerintah," ujar CEO LinkAja, Danu Wicaksana.