Bisnis.com, JAKARTA — Sebagai satu-satunya operator yang hanya mengoperasikan teknologi 4G untuk layanan data, Smartfren kembali menjadi operator dengan ketersediaan jaringan 4G paling tinggi. Di sisi lain, Tri adalah operator dengan peningkatan ketersediaan jaringan 4G paling pesat.
Hardik Khatiri, Analis Opensignal mengatakan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) mengalami peningkatan terbesar dalam Ketersediaan 4G.
Dia menuturkan dibandingkan dengan laporan terakhir Opensignal pada Desember 2018, ketersediaan 4G Tri Indonesia naik 4 poin persentase hingga menjadi skor 88,6% pada Juli 2019.
Baca Juga Smartfren Gelar Jaringan LTE di Anambas |
---|
“Kami mencatat peningkatan terbesar kedua di jaringan Telkomsel, yang naik sebesar lebih dari 3 poin persentase menjadi skor 80,9%. Namun, meskipun mampu melampaui nilai 80% dalam Ketersediaan 4G, Telkomsel masih berada di urutan terakhir dalam hasil kami,” kata Hardik dalam rilis yang diterima Bisnis, Rabu (3/7/2019).
Hardik menambahkan secara keseluruhan, Smartfren menjadi operator Indonesia pertama yang melampaui nilai 95% dalam metrik Ketersediaan 4G, disebabkan Smartfren telah mengakhiri jaringan 3G nya untuk memperkuat 4G sejak akhir 2017.
Di samping itu, sambungnya, karena Smartfren tidak memiliki jaringan 3G sebagai cadangan, operator ini harus melayani pelanggan broadband selulernya dengan 4G sepenuhnya.
Skor 95,4% yang dibukukan oleh Smartfren, sedikitnya 7% poin persentase lebih tinggi dibandingkan Tri Indonesia yang menempati urutan kedua. Meski demikian, jika dibandingkan dengan laporan Opensignal pada Desember 2018, peningkatan Smartfren relatif kecil hanya sekitar 1% poin persentase.
“Bukan hal yang mengejutkan bahwa Smartfren memimpin dalam metrik ini sejak dua laporan terakhir,” kata Hardik.
Adapun untuk Telkomsel, XL Axiata dan Indosat Ooredoo, ketersedian 4G setiap operator sebesar 80,9%, 83,1% dan 82,7%. Ketersedian 4G setiap operator tumbuh dibandingkan dengan Desember 2018 yang sebesar 77,52%, 81,61%, dan 80,28%.