Bisnis.com, JAKARTA - Praktek penipuan seringkali melanda masyarakat saat melakukan transaksi online, yang dilakukan penjual di marketplace.
Beberapa kejadian seperti mengirimkan harddisk dalam bentuk cetakan, atau kejadian mengirimkan batu bata dalam kotak smartphone, sampai pada kasus social engineering untuk penipuan online.
Marketplace Jakmall.com, memiliki cara tersendiri dalam melindungi masyarakat, terhindar dari praktek penipuan tersebut. Yakni dengan menerapkan sistem verifikasi lebih dalam bagi para penjual (seller) yang akan membuka toko online di Jakmall.com.
“Melalui seleksi yang cukup ketat bagi para seller menjadi salah satu upaya preventif kami agar seller yang ada di Jakmall.com dijamin terpercaya. Hanya yang benar-benar memiliki barang yang bisa menjual di Jakmall.com, bukan orang dropshipper atau reseller yang hanya ingin coba-coba untuk jualan online," kata Reza Aggi Prasetyo, Co-Founder sekaligus Chief Marketing Officer Jakmall.com, dalam pernyataan persnya yang diterima Bisnis, Selasa (25/06/2019).
Dia menjelaskan Jakmall.com menjadi salah satu marketplace dimana para seller harus menyiapkan dokumen sebagai syarat validasi dan mendaftar, yang kemudian di cek oleh tim merchant. Bahkan, jika diperlukan tim merchant Jakmall.com tidak segan untuk mengunjungi tempat seller agar memastikan seller tersebut benar-benar terpercaya.
Selain itu, dengan melihat track record dari berbagai macam aspek seperti review seller selama berjualan online.
"Upaya yang cukup ketat tersebut cukup efektif untuk menghindari Jakmall.com dari seller penipu, sehingga mencegah terjadinya penipuan selama berbelanja online. Selain itu, keuntungan lainnya dengan sistem itu menjadikan Jakmall.com sebagai tempat para seller yang benar-benar dari tangan pertama (supplier)," tuturnya.