Bisnis.com, JAKARTA — Hanya dalam kurun waktu 1,5 tahun, jaringan hotel dan penyewaan kamar inap Oyo berhasil menjadi grup hotel terbesar ke-2 di China. Jaringan hotel berbasis aplikasi tersebut telah hadir di 320 kota di Negeri Tiongkok.
Tingkat perpanjangan kontrak oleh mitra pemilik aset dengan Oyo pun mencapai 97%, yang membuktikan tingginya nilai tambah yang diberikan Oyo sembari menghadirkan akomodasi berkualitas yang terjangkau untuk tamu.
COO Oyo China Sam Shih mengatakan OYO Jiudian (Hotel) beroperasi berdasarkan nilai-nilai lokal dan menghadirkan pengalaman menginap yang lebih baik untuk kalangan kelas menengah di Cina. Dia menyebut setiap harinya, ada lebih dari 200.000 tamu yang tinggal di OYO Jiudian.
“Saat ini, Oyo menguasai 2% dari total pasar akomodasi Cina yang berjumlah 35 juta kamar. Bagi Oyo pencapaian ini baru permulaan, masih banyak peluang luar biasa kedepannya,” ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (23/5).
Untuk memastikan mitra hotel mampu meningkatkan visibilitasnya di kalangan pelancong dunia, Oyo Hotel juga mengeksplorasi kolaborasi dengan agen perjalanan online (OTA).
Oyo baru-baru ini juga mengumumkan kerja sama strategisnya dengan Alipay. Kedua perusahaan bertujuan untuk bekerja sama di beberapa hal termasuk keanggotaan, pertukaran trafik, integrasi skenario, layanan keuangan, pembayaran pintar, kredit, dan transformasi hotel.
Jing Xiandong, CEO Ant Financial Services menyatakan peluncuran Miniprogram OYO Hotel di Alipay adalah sebuah kesuksesan penting. Miniprogram menjadi salah satu strategi utama Alipay dalam 3 tahun mendatang.
“Dengan miniMP, Alipay mampu memberdayakan industri dan ekosistem dengan lebih baik lagi serta membantu pemilik toko menyadari perubahan dunia digital dan marketing. Saat ini, 25% dari total pemesanan kamar Oyo berasal dari OTA di Cina,” ujarnya.