Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah bersama-sama dengan penggerak ekosistem ekonomi digital lainnya telah memulai langkahnya dalam rangka melahirkan perusahaan-perusahaan rintisan lewat program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital.
Langkah tersebut dimulai dengan melaksanakan seminar guna menanamkan pola pikir entrepreneurship dengan target 4.000 peserta setiap tahun. Kemudian, sebanyak 2.000 peserta akan dipilih untuk diberikan pembekalan keahlian mengenai cara membangun perusahaan rintisan digital.
Sebanyak 1.000 peserta kemudian akan dipilih dan masuk ke tahap hackaton untuk membuat prototipe produk. Setelah itu, sebanyak 500 peserta akan memasuki tahap bootcamp yang merupakan sesi mentoring mendalam untuk menyiapkan strategi peluncuran produk.
Pada tahap akhir, sebanyak 200 peserta terpilih akan diinkubasi kurang lebih selama 3 bulan. Dengan langkah-langkah tersebut, sebanyak 1.000 startup digital akan tercipta dalam jangka waktu 5 tahun.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pengerapan, mengatakan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital tersebut telah dilaksanakan di 10 kota, meliputi Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Medan, Bali, Makassar, dan Pontianak.
Namun, pemerintah berencana menambah sebanyak 5 kota untuk pelaksanaan program tersebut, yakni Batam, Lombok, Padang, Balikpapan, dan Manado. Adapun, saat ini rencana penambahan tersebut masih di dalam proses perancangan.
"Dengan demikian, totalnya ada 15 kota," ujar Semuel.
Di setiap kota tersebut rencananya akan dibangun pusat inovasi sebagai titik kumpul komunitas teknologi, kreatif, dan budaya tempat pelaku dan kreator lokal difasilitasi untuk berkolaborasi dalam menciptakan solusi bagi kebutuhan masyarakat setempat sehingga dapat berkembang menjadi solusi nasional.