Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menempuh strategi yang berbeda dengan PT XL Axiata Tbk. terkait teknologi 2G. Jika XL Axiata memilih untuk memangkas jaringan 2G milik perseroan, Telkomsel sebaliknya.
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, pihaknya tidak akan memadamkan teknologi 2G. Dia berpendapat bahwa hingga saat ini masih banyak orang yang menggunakan 2G.
“Kualitas 2G akan tetap dijaga karena masih ada pasar yang masih pakai feature phone,” ucap Ririek, Selasa (30/4/2019).
Baca Juga Sinyal di Tol Trans Sumatra Masih Payah |
---|
Berdasarkan laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. yang merupakan induk dari Telkomsel, tercatat pendapatan Telkomsel pada 2018 senilai Rp89,3 triliun, turun 4,18% dibandingkan dengan 2017.
Ririek mengatakan dari angka tersebut, sebanyak 43% dikontribusikan oleh bisnis legacy yang terdiri dari layanan suara dan SMS, sedangkan sisanya dari bisnis data.
Di samping itu, Ririek juga menjelaskan bahwa di negara lain, umumnya yang dimatikan adalah 3G bukan 2G.
“3G kualitas cakupan jaringannya naik turun karena saat diciptakan masih setengah melayani voice dan setengah data. Adapun 4G, basis data jauh lebih efisien karena optimalisasi data, terlebih saat kini ada 90% negara pakai 2G dan 4G,” ujarnya.
Pada 2019, Telkomsel berencana membangun 20.000 BTS 4G dan mencangkup 95% populasi pada 2019. Adapun jumlah BTS yang dimiliki Telkomsel hingga saat ini sebanyak 197.000, dari angka tersebut 65.000 BTS merupakan 4G dan 82.000 3G
Perseroan memastikan basis pelanggan data, jumlah dan jangkauan BTS 3G/4G serta peningkatan lalu lintas data akan menjadi fondasi untuk pertumbuhan positif kinerja Telkomsel pada 2019.
Dalam laporan XL Axiata pada 2018, XL Axiata berencana mengurangi penggunaan jaringan 2G. XL Axiata ingin lebih berfokus pada bisnis data dan menjadi penyedia internet seluler.
Sejak awal 2018, XL Axiata telah mulai mengurangi jaringan 2G di area tertentu sambil terus mengurangi kapasitas di area lain sehingga penggunaan 2G menurun.
Langkah ini memungkinkan XL Axiata untuk memperbarui sebagian besar spektrum yang sebelumnya digunakan untuk 2G sekarang dialokasikan untuk 4G.
Inisiatif ini merupakan strategi bisnis XL Axiata untuk melakukan modernisasi jaringan yang berkelanjutan guna memastikan pengalaman dan layanan terbaik bagi pelanggan 4G.