Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) memberi masukan kepada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) untuk mengatur frekuensi promo paket operator seluler. Tri menilai idealnya dalam setahun, operator seluler hanya dibolehkan mengeluarkan promo selama tiga bulan.
Wakil Direktur Utama Tri Indonesia Danny Buldansyah mengatakan, selain batas bawah, BRTI juga perlu memperhatikan promo paket. Dia menilai selama ini, praktik penerapan tarif di bawah formula harga kerap berlindung di dalam promo yang dikeluarkan operator seluler.
“Penurunan harga selalu berlindung di bawah promosi, karena promosi itu bisa bertahun-tahun atau bisa diganti-ganti sekarang free-nya A terus ganti jadi B,” kata Danny kepada Bisnis, Kamis (28/3/2019).
Danny menilai BRTI perlu mengeluarkan pembatasan jumlah promo per tahun agar operator seluler tidak menjual paket di bawah formula harga yang telah ditetapkan. Misalnya, katanya, dalam setahun maksimal operator seluler hanya boleh memberlakukan promo tiga kali saja.
Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, dia mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak pernah membatasi jumlah dan tenggat waktu pemberian promo sehingga terjadi praktik penerapan tarif di bawah harga yang ditetapkan formula.
“Promo di peraturan yang dulu tidak terbatas, jadi ada promo [bulan] satu, dua, tiga hingga tidak terbatas. Ini yang perlu dibatasi di formula yang baru misalnya promo hanya boleh tiga bulan dalam satu tahun untuk semua produk,” kata Danny.
Baca Juga Paket Perdana Murah Bakal Dilarang? |
---|
Di samping itu, Danny juga menyarankan agar pemain yang tidak dominan seperti Tri Indonesia, diperbolehkan menjual dibawah harga pemain dominan hingga pemain yang belum dominan mencapai level tertentu,
“Salah satu cara agar pelanggan naik itukan pasti dari harga dulu, kalau misal dominant player menurunkan ke harga minimum, pasti non-dominant player tidak bisa apa-apa lagi,” kata Danny.
Senada, Deputy CEO of Commercial PT Smartfren Telecom Tbk. Djoko Tata Ibrahim mengatakan saat ini perseroan dalam upaya mengejar jumlah pelanggan. Dia mengatakan dibandingkan dengan operator lain, jumlah pelanggan Smartfren merupakan yang terkecil dengan total pelanggan dikisaran 12,5—13 juta pelanggan.
Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah pelanggan adalah dengan menggunakan cara yang berbeda dengan pemain dominan.
“Kami kan dalam masa tantangan merebut jumlah pelanggan, kalau [cara] kami sama-sama saja [dengan pemain dominan] bagaimana caranya [nambah pelanggan]. Layanan bisa sama dapurnya kan beda,” kata Djoko.