Bisnis.com, JAKARTA - Facebook menyatakan kelumpuhan yang terjadi pada situsnya sejak Rabu malam (13/3/2019) tidak disebabkan oleh ulah hacker.
Melalui akun Twitter resminya, Facebook menyatakan tengah fokus bekerja untuk menyelesaikan gangguan yang terjadi sesegera mungkin.
"Kami menyadari bahwa beberapa orang saat ini mengalami masalah dalam mengakses kumpulan aplikasi Facebook. Kami sedang berupaya menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin," tulis Facebook.
Meski proses pemulihan sedang berjalan, Facebook memastikan bahwa gangguan yang timbul ini tidak disebabkan oleh serangan DDoS (Distributed Denial of Service). Serangan ini membuat komputer atau server tidak bisa bekerja dengan baik dan serangan ini sangat populer digunakan oleh hacker.
"Kami fokus pada upaya untuk menyelesaikan masalah sesegera mungkin, tetapi dapat mengonfirmasi bahwa masalah tersebut tidak terkait dengan serangan DDoS," demikian pernyataan Facebook.
Menurut pantauan Bisnis.com, situs Facebook hingga Kamis pagi, (14/3/2019), tidak bisa diakses. Pesan yang muncul pada situs Facebook menunjukkan adanya masalah.
"Maaf, ada yang salah. Kami sedang bekerja dan kami akan segera memperbaikinya secepat mungkin," demikian pesan yang tampil pada layar.
Tak hanya Facebook, situs jejaring sosial lainnya, Instagram juga mengalami kelumpuhan.
Menurut laman Outage Report, laman yang kerap melaporkan kejadian tidak bisa diaksesnya suatu website, gangguan pada Instagram dan Facebook dialami di beberapa negara di dunia, seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Belgia, Australia, India, Filipina, dan lainnya. Tak terkecuali Indonesia.
Para pengguna rata-rata mengeluhkan bahwa aplikasi kedua situs jejaring sosial itu tidak bekerja, tidak bisa melakukan login, tidak bisa mengirim pesan dan mengunggah gambar.