Bisnis.com, JAKARTA -- Februari seringkali disebut sebagai bulan kasih sayang. Tanggal 14 Februari pun ditetapkan sebagai Hari Kasih Sayang alias Hari Valentine.
Namun, perayaan Valentine tahun ini tak hanya diramaikan oleh tukar menukar cokelat. Ada yang lebih istimewa dan melibatkan benda langit.
Pada tanggal tersebut, dua planet akan tampak bersanding bersama di langit, tepatnya Mars dan Uranus.
"Posisinya agak ke barat setelah matahari terbenam," kata Avivah Yamani, penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan Bandung, seperti dilansir Tempo, Senin (11/2/2019).
Mars dan Uranus dapat diamati berpasangan di langit dengan jarak 1,2 derajat di rasi Aries. Ketinggiannya di atas kepala pengamat.
Menurut dia, kedua planet itu bisa diamati hingga pukul 22.00 WIB.
Meski tampak berpasangan, tapi tingkat kecerlangan kedua planet ini berbeda. Tingkat kejelasan Mars hingga 1 magnitudo, sedangkan Uranus 5,8 magnitudo.
"Uranus agak susah dilihat karena redup," terang Avivah.
Oleh karena itu, para pengamat memerlukan teleskop untuk melihat pasangan planet ini.
Selain Mars dan Uranus yang tampak berpasangan, masih ada beberapa fenomena langit lainnya yang bakal terjadi pada Februari 2019. Dikutip dari laman Langit Selatan, trio planet Venus, Jupiter, dan Saturnus bisa diamati sepanjang bulan ini sebelum fajar menyingsing.
Mereka juga bakal tampak segaris di langit bersama Antares, bintang super raksasa merah di rasi bintang Scorpio dalam galaksi Bima Sakti.
Selanjutnya, pada 25 Februari, Merkurius akan berada di titik terdekat dengan matahari. Jaraknya sekitar 0,31 AU atau 46,5 juta kilometer (km) dari matahari.
Pertengahan Februari menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat bulan menuju fase baru. Galaksi Bima Sakti dapat diamati dari Bumi, di mana posisinya membentang dari tenggara ke barat laut.
Bulan ini juga menjadi waktu digelarnya Kampanye Langit Gelap, yang bakal berlangsung pada 26-28 Februari. Kampanye ini bertujuan untuk membangun kesadaran pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya.
Para pengamat akan diajak mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Bintang apa saja yang bisa dikenali bakal menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di wilayah tertentu.