Bisnis.com, JAKARTA— Red Hat, Inc. penyedia solusi open source, mengumumkan ketersediaan Red Hat Ansible Tower 3.4, versi terbaru dari kerangka kerja enterprise.
Versi terbaru ini bermanfaat untuk mengotomatisasi seluruh operasi TI, termasuk infrastruktur, jaringan, cloud dan keamanan.
Red Hat Ansible Tower 3.4 mencakup peningkatan alur kerja, termasuk alur kerja bersarang dan konvergensi alur kerja, yang dirancang untuk menyederhanakan beragam tantangan yang melekat pada pengelolaan infrastruktur cloud hybrid yang kompleks.
Red Hat Ansible Tower 3.4 memperkenalkan fitur-fitur alur kerja dan standar keamanan baru yang dirancang untuk manajemen yang disederhanakan dan lebih aman di seluruh lingkungan TI hybrid.
Realitas umum bagi perusahaan-perusahaan enterprise biasanya adalah tim TI dapat mengelola layanan TI on-premise dan cloud, masing-masing dengan pengaturan Ansible Playbooks tersendiri.
Untuk membantu memaksimalkan keunggulan dari otomatisasi di seluruh infrastruktur terdistribusi, perusahaan-perusahaan tersebut bisa berkembang melampaui penerapan otomatisasi guna menciptakan sebuah pusat keunggulan otomatisasi.
Pusat keunggulan itu membantu menyediakan otomatisasi yang konsisten di seluruh perusahaan, berbagi solusi-solusi umum, dan strategi yang dapat diterima karena otomatisasi diperkenalkan ke bidang-bidang baru TI secara internal.
Joe Fitzgerald, Vice President Management Red Hat mengatakan dengan Red Hat Ansible Tower 3.4, para pengguna dapat mendefinisikan satu alur kerja utama yang menyatukan berbagai bidang TI secara bersamaan.
“Kami telah melihat perusahaan enterprise yang ingin membangun pusat otomatisasi keunggulan untuk mengakselerasi otomatisasi di seluruh kelompok domain yang lebih luas, termasuk komputasi, jaringan, dan penyimpanan. Dengan fitur-fitur baru yang tersedia di Red Hat Ansible Tower 3.4, perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan skala dan ruang lingkup kegiatan otomatisasi mereka bersama dengan peningkatan kontrol dan visibilitas,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (2/2/2019).
Dengan adanya peningkatan alur kerja baru, imbuhnya, para pengguna dapat menggunakan kembali alur kerja otomatisasi berdasarkan lingkungan dan skenario yang berbeda guna mengelola infrastruktur cloud hybrid dengan lebih baik.