Bisnis.com, JAKARTA - Facebook Inc. menyatakan bahwa bug di perangkat lunak memberi pengembang luar akses jutaan foto pengguna yang lebih luas. Hal ini menambah catatan panjang dari catatan kesalahan dari perusahaan jaringan sosial terbesar di dunia itu.
Menurut laman internal Facebook, foto yang tersebar berasal dari 6,8 juta pengguna dan 1.500 aplikasi. Meski Facebook telah memperbaikinya, mereka masih memperingatkan orang-orang akan potensi terserang oleh bug kembali.
"Kami menyesal ini terjadi. Awal minggu depan kami akan meluncurkan alat untuk pengembang aplikasi yang memungkinkan mereka untuk menentukan orang yang menggunakan aplikasi mereka mungkin terkena dampak bug ini," kata Facebook, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Sabtu (15/12/2018).
Baca Juga Apple Rilis Alat Pelacak Tidur Beddit |
---|
Facebook berjanji akan bekerja dengan pengembang tersebut untuk menghapus foto dari pengguna yang terpengaruh. Adapun, dalam sistem Facebook pengguna hanya akan dapat mengakses ke gambar yang dibagikan di timeline mereka.
"Namun, bug yang beroperasi dalam 12 hari antara 13 September dan 25 September tersebut berpotensi memberi pengembang akses ke gambar lain, bahkan seperti foto yang diunggah ke situs tetapi belum diposting," kata Menlo Park, juru bicara Facebook.
Dia melanjutkan bug itu bersifat global, dan perusahaan belum mengetahui pengembang mana yang mendapat lebih banyak foto daripada yang seharusnya.
Baca Juga BlackBerry Akuisisi Cyclane |
---|
Kasus ini adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden yang telah mengikis kepercayaan pengguna, termasuk pelanggaran besar pada bulan September.
Di lain pihak, Komisi Perlindungan Data Irlandia mengatakan telah meluncurkan penyelidikan baru yang menyelidiki Facebook setelah menerima sejumlah pemberitahuan pelanggaran dari perusahaan tahun ini, di luar yang diungkapkan pada hari Jumat.
"Dengan mengacu pada pelanggaran data ini, termasuk pelanggaran yang ditanyakan, minggu ini kami memulai penyelidikan hukum yang memeriksa kepatuhan Facebook dengan Peraturan Perlindungan Data Umum Eropa," kata Graham Doyle, juru bicara di DPC Irlandia, regulator privasi utama Facebook.
Baca Juga Thoma bravo Akan Beli McAfee |
---|