T-Systems Serius Garap Pasar Kesehatan Digital

Duwi Setiya Ariyanti
Senin, 12 November 2018 | 00:57 WIB
Senior Project Manager T-Systems Singapore Stefanus Tirtosuharto (dari kiri), berbincang dengan Corporate IT Director Eka Hospital Hasan Widjaja, Managing Director T-Systems Asia South Arkadiusz Czopor dan Head Systems Integration T-Systems Singapore Sameer Salunkhe, usai konferensi pers, di Jakarta, Kamis (8/11/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Senior Project Manager T-Systems Singapore Stefanus Tirtosuharto (dari kiri), berbincang dengan Corporate IT Director Eka Hospital Hasan Widjaja, Managing Director T-Systems Asia South Arkadiusz Czopor dan Head Systems Integration T-Systems Singapore Sameer Salunkhe, usai konferensi pers, di Jakarta, Kamis (8/11/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--T-Systems penyedia jasa teknologi asal Jerman membidik pasar kesehatan di Indonesia khususnya untuk digitalisasi perusahaan di bidang ini.

Dalam keterangan resminya, Minggu (11/11/2018), Arkadiusz Czopor, Managing Director untuk T-Systems South Asia, mengatakan tranformasi digital terus dilirik para pelaku usaha di bidang kesehatan.

Menurutnya, peluang tersebut yang membuat perusahaan membuka kantor perwakilan baru di Indonesia.

Pihaknya menggandeng SAP untuk menyediakan solusi digital yang sudah digunakan beberapa rumah sakit.

Adapun, sebagai contoh, solusi administratif dan klinis dari SAP akan berjalan di platform SAP HANA dengan fitur solusi keuangan, pengadaan, inventaris, manajemen pasien, tagihan dan rekam medis elektronik (Electronic Medical Records).

“T-Systems berkomitmen untuk membantu industri kesehatan di Indonesia dalam perjalanan transformasi digital mereka," katanya.

Berdasarkan survei Bain & Company pada 2017 dari 172.000 pelanggan di 20 negara di Eropa, lebih dari 60% pelanggan asuransi menyatakan tertarik untuk memiliki asuransi yang menawarkan layanan kesehatan di luar penawaran asuransi standar.

Penawaran asuransi jenis ini dimungkinkan melalui adopsi cepat dari pengguna IoT (Internet of Things), aplikasi berjalan dan layanan telehealth.

Dengan demikian, hal itu mendorong penyedia asuransi kesehatan untuk beralih dan memberikan layanan lebih baik.

"Di era masyarakat modern saat ini, konsumen membutuhkan layanan kesehatan yang dapat dipersonalisasi seperti diagnosis kesehatan, bimbingan pencegahan penyakit secara transparan hemat biaya dengan penyimpanan yang aman dan infrastruktur penagihan," katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper