Bisnis.com, JAKARTA— Berkembang, maju, bahkan masuk kategori unicorn menjadi tantangan tersendiri bagi usaha rintisan atau startup di Indonesia.
Sejauh ini, jumlah startup lokal yang menjadi unicorn masih bisa dihitung dengan satu tangan. Itu sebabnya Presiden Joko Widodo ingin Indonesia memiliki perusahaan rintisan (startup) berkategori "unicorn" lebih dari sudah ada.
Hal itu disampaikan Presiden saat membuka festival kreatif Ideafest 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Jumat (26/10/2018).
Saat ini di Indonesia paling tidak terdapat 4 startup unicorn. Seperti diketahui, unicorn adalah sebutan bagi startup alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas US$1 miliar. Adapun 4 unicorn dimaksud adalahGo-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.
Sementara itu, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara startup edutech dan healthtech memiliki peluang menjadi unicorn Indonesia selanjutnya.
“Secara teoritis yang bagus itu edutech. Kenapa? Karena 20% APBN kita digunakan untuk belanja pendidikan. Kemudian healthtech dengan anggaran mencapai 5% dari APBN,” kata Rudiantara usai mengisi acara IdeaFest 2018 di Jakarta Convention Center, Jumat (26/10/2018).
Terkait pengembangan usaha rintisan, PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) dan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB telah menjaring 8 usaha rintisan atau startup pada acara Appcelerate 2018.
Kedelapan startup itu akan dibantu dalam mengembangkan produk digitalnya.
Appcelerate 2018 merupakan creative application development competition yang difokuskan untuk mencari produk berbasis digital dengan nilai bisnis dan inovasi pada solusi B2B.
Appcelerate Program Director Ryo Naldho menjelaskan bahwa 8 startup tersebut akan diberikan pendanaan awal sebesar Rp300 juta untuk mengembangkan produk digitalnya sehingga siap untuk dipasarkan dalam waktu dekat.
“Dana ini ditujukan untuk mengembangkan sebuah ide purwarupa agar menjadi sebuah produk akhir yang siap untuk dipasarkan,” tuturnya, Sabtu (27/10/2018).
Selain mendapatkan pendanaan sebesar Rp300 juta, 8 perusahaan rintisan itu juga mengikuti program inkubasi yang melibatkan banyak mentor dari Lintasarta, LPIK-ITB dan pakar lain pada berbagai industri.
“Setelah melalui proses screening proposal dan pitching di depan para mentor dari Lintasarta, LPIK-ITB dan pakar industri mereka akan diberikan bantuan pendanaan Rp300 juta untuk mengembangkan produknya,” kata Ryo.
Adapun 8 perusahaan rintisan yang lolos Appcelerate 2018 adalah:
- Invest Properti, platform crowd funding property berupa website dan mobile apps yang memudahkan setiap orang berinvestas di sektor properti (rumah dan apartemen) dengan modal mulai dari satu juta rupiah.
- LokaPoin, platform pemesanan guest house dan wisata yang telah diverifikasi dan sesuai dengan fitur house-tour
- Garuda Bikes, Platform Bikesharing yang merupakan kombinasi hardware berupa sepeda, apps berisi peta, entertainment dan lainnya, serta web based system.
- Eco Biogas, Pengelolaan Sampah berbasis teknologi IT menggunakan sensor pada mesin pengolah sampah menjadi biogas, serta aplikasi pemantauan suhu, tekanan, dan ph serta warning system.
- Plung, platform untuk edukasi produknya berupa gratifikasi pembelajaran dengan system fun & rewards, terdapat talent mapping dan rekomendasi
- S-Mart, Inventory Management untuk warung (traditional channel).
- Edusoft, Startup yang bergerak dalam bidang penyedia platform pendidikan bagi sekolah dan lembaga bimbel.
- Abung Parkirin, Smart Parking Management System, menggunakan sensor dan aplikasi booking online bagi public places.
Akankah salah satu atau seluruh startup di atas akan tumbuh menjadi unicorn dengan aset di atas Rp1 miliar? Kita tunggu saja perkembangannya.