Jack Ma, Masayoshi Son, dan Xi Jinping

Syaiful Millah
Rabu, 12 September 2018 | 12:39 WIB
Daniel Zhang  (kanan) dan Jack Ma/Reuters
Daniel Zhang (kanan) dan Jack Ma/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Jack Ma, pendiri dan pemimpin Alibaba Group Holding Limited resmi mengumumkan keputusannya untuk pensiun dari jabatannya di perusahaan e-commerce raksasa asal China tersebut.

Ma akan menyelesaikan masa jabatannya di Dewan Direksi Alibaba setelah rapat umum tahunan perusahaan pada 2020. Ia juga sudah mengumumkan Daniel Zhang sebagai penggantinya pada Senin (10/9/2018) bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-54.

Perjalanan Ma mendirikan raksasa e-commerce Alibaba hingga membuatnya menjadi orang terkaya di China menjadi inspirasi banyak orang di dunia. Pasalnya, Ma terlahir bukan dari keluarga yang mapan.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (11/9/2018), Ma lahir di Hangzhou sebuah kota kecil di Provinsi Zhejiang. Ia tidak berasal dari keluarga yang berada, orang tuanya berprofesi sebagai pemusik dan pendongeng tradisional yang lebih mengandalkan pendapatan dari tunjangan pensiun ayahnya.

Ma mengawali profesinya sebagai guru bahasa Inggris di Hangzou. Sebelumnya, ia mengungkapkan pernah ditolak berkali-kali saat melamar pekerjaan.

Ketertarikan Ma terhadap bahasa Inggris terlihat sejak kecil. Saat berusia 12 tahun, Ma selalu pergi ke hotel tempat dirinya bisa berinteraksi dengan turis asing dari luar China. Dari interaksi inilah, Ma menyerap berbagai informasi termasuk mengenai internet.

Setelah bekerja sebagai guru, Ma mulai beralih ke dunia bisnis. Ia mendirikan Alibaba.com pada tahun 1999 bersama 17 orang rekannya.

“Ma memulai usahanya hanya dengan 18 orang di sebuah apartemen berusia 20 tahun. Tidak mewah tapi mampu memberikan inspirasi,” kata Wei seperti dilansir dari Bloomberg.

Usahanya mendirikan dan mengembangkan Alibaba mulai mendapat perhatian pada tahun 2000. Hal ini membawa perusahaannya mendapat investasi US$20 juta dari SoftBank Corp, sebuah perusahaan telekomunikasi dan media dari Jepang.

CEO SoftBank Corp Masayoshi Son mengungkapkan Ma tidak terlihat seperti pebisnis andal, tetapi Son melihat karisma dan kepemimpinan dalam diri Ma.

“Dia (Ma) tidak memiliki rencana bisnis yang matang, tetapi sorot matanya sangat kuat. Saya bisa tahu dari caranya berbicara, ia memiliki karisma dan (jiwa) kepemimpinan,” katanya.

Kurang dari 20 tahun, Alibaba menjadi salah satu bisnis e-commerce terbesar di dunia. Dilansir dari Bloomberg, saat ini perusahaan yang dibangun Ma dan rekan-rekannya bernilai US$420 miliar.

Perusahaan rintisan Ma ini juga telah membawa e-commerce ke desa-desa terpencil di China dalam berbagai aspek mulai dari perawatan kesehatan, film-film Hollywood hingga pengembangan kecerdasan buatan.

Startup di China tidak akan sama seperti sekarang tanpa kehadiran Ma,” kata William Bao Bean, General Partner di perusahaan modal ventura SOSV. Sosok Ma menjadikan startup sebagai pilihan karir yang dapat diterima, tidak hanya bagi warga China, tetapi di seluruh dunia.

Keberhasilan Ma juga membuktikan bahwa perusahaan swasta bisa hidup berdampingan dengan rezim komunis yang saat itu menerapkan kontrol ketat atas media dan internet.

Tidak jarang, Ma mengkritik kebijakan yang dikeluarkan oleh negaranya termasuk isu-isu yang berpotensi menimbulkan masalah. Akan tetapi, di bawah pimpinan Presiden Xi Jinping, Ma ditekan untuk ikut membela pratik-praktik yang dijalankan pemerintahan.

Atas kesetiaan Ma, pemerintah China membalas jasanya dengan mempersulit perusahaan teknologi asing untuk beroperasi di negaranya. Misalnya, Facebook dan Twitter yang diblokir oleh China.

Usaha gigih dan kerja keras Ma dalam mengembangkan usahanya, dinilai membuka peluang yang sangat luas hingga membawa ekonomi China menjadi salah satu yang terkuat di dunia.

Saat ini, Ma menjadi orang terkaya di China. Sosoknya menjadi role model bagi generasi penerus di bidang startup China dan berbagai negara di seluruh dunia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper