Bisnis.com, JAKARTA — Kibar, pengembang ekosistem bisnis rintisan di bidang teknologi, tengah meghimpun dana investasi untuk menyokong perusahaan rintisan. Beberapa BUMN diklaim siap menjadi investor.
Chief Executive Kibar Yansen Kamto menyatakan pembentukan entitas penyuntuk modal startup itu nantinya turut menggandeng kerja sama dengan beberapa korporasi dan konglomerasi Indonesia.
“Kami masih pertimbangkan mana struktur organisasi yang terbaik, bentuknya belum tentu VC fund, tapi yang pasti memang investment fund. Bisa saja apakah itu angel fund, private equity, atau venture capital,” ujarnyadi Jakarta, Senin (14/5).
Menurutnya, Kibar sudah memperoleh komitmen dengan salah satu korporasi pelat merah untuk membangun investment fund tersebut. Rencananya, penggalangan dana itu mampu mengumpulkan sebanyak puluhan juta dolar untuk didistribusikan kepada berbagai perusahaan rintisan.
“Rencananya launch awal tahun depan, doakan saja. Targetnya mungkin terkumpul beberapa puluh juta dolar, dengan begitu mungkin nanti bukan hanya bisa untuk danai early stage saja,” ujarnya.
Berbeda dengan berbagai entitas modal ventura yang tersedia di dalam negeri, ujarnya, Kibar justru terlebih dulu berfokus mengembangkan ekosistem bisnis rintisan. Kibar seperti diketahui merupakan inisiator pembentukan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Indonesia.
“Biasanya kan investor mulainya dari atas, kucurkan fund besar dulu berpikir bagaimana kembangkan ekosistem. Kibar terbalik, mulainya dari bawah, bangun komunitas, bentuk inkubator masuk ke banyak kampus dan kota di daerah,” ujarnya.
Seluruh inisiatif itu, menurutnya, berujung pada langkah pendistribusian funding bagi bisnis rintisan. Berbekal inkubasi sejak tahap awal, Kibar dapat mengetahui visi dan karakter pendiri startup sejak dini.
“Kontribusi kami nantinya bukan hanya duit. Tapi modal utama Kibar adalah betul betul mengenal dan tau isi kepala founder startup,” ujarnya.