Venturra Capital Investasi di Startup untuk Dukung Bisnis Lippo

N. Nuriman Jayabuana
Kamis, 5 April 2018 | 14:02 WIB
Chief Executive Officer Lippo Group James T. Riady menyampaikan sambutan sebelum menyaksikan penandatanganan kerja sama  di bidang logistik dan fintech antara Meikarta dengan Sembilan korporasi kelas dunia, di Jakarta, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Chief Executive Officer Lippo Group James T. Riady menyampaikan sambutan sebelum menyaksikan penandatanganan kerja sama di bidang logistik dan fintech antara Meikarta dengan Sembilan korporasi kelas dunia, di Jakarta, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Bagikan

Venturra Capital Fokus Berinvestasi pada Tiga Bidang

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan modal ventura yang bernaung di bawah Lippo Group, Venturra Capital, memfokuskan investasi pada tiga vertikal bisnis rintisan yaitu e-commerce, fintech, dan edtech.

Managing Partner Venturra Capital Rudy Ramawy menyatakan perusahaannya berinvestasi pada perusahaan rintisan yang turut dapat membantu pengembangan inovasi pada bisnis inti Lippo Group.

“Saya rasa itu bukan hanya diakukan Lippo Group, banyak grup besar lain yang berinvestasi pada startup agar membantu bisnis utamanya agar cepat menyesuaikan pola perubahan perilaku konsumen,” ujarnya  pada gelaran Indonesia Summit 2018 di Jakarta, Kamis (5/4).

Venturra Capital seperti diketahui merupakan modal ventura yang turut berinvestasi pada beberapa perusahaan rintisan teknologi yang berkedudukan di Indonesia, Singapura, Vietnam, dan Thailand. Beberapa di antaranya seperti Luno, Ruangguru, dan MatahariMall.

“Kuncinya bukan, berarti mengincar e-commerce, fintech, edutech atau apa, bukan begitu. Intinya di mana ada perubahan pola konsumen, model bisnis tentu perlu menyesuaikan, penyesuaian itu bisa dilakukan dengan berinvestasi pada startup,” ujarnya.

Menurutnya, penyertaan modal pada perusahaan rintisan teknologi memiliki pola yang berbeda dengan investasi pada umumnya.  Berinvestasi pada startup, ujarnya, bukan semata melihat model bisnis yang dijalankan, melainkan turut mempertimbangkan gagasan yang diajukan pendirinya,

“Kalau menemukan founder dengan gagasan yang cocok kami selalu coba berinvestasi,” ujarnya.

Rudy menyatakan perusahaannya berencana kembali berinvestasi pada beberapa perusahaan. Hanya saja beberapa perusahaan itu tidak hanya beroperasi di Indonesia, melainkan pada sejumlah negara lain di Asia Tenggara.

“Ada beberapa yang menarik, tapi kami tidak ingin membatasi investasi hanya pada ekosistem digital Indonesia. Bisnis teknologi itu borderless, di mana ada ide bagus kita mesti cepat belajar untuk adopsi dan terus kembangkan lagi,” ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper