Go-Jek Segera Umumkan Ekspansi ke Asia Tenggara

N. Nuriman Jayabuana
Senin, 2 April 2018 | 20:18 WIB
 Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad (kanan) dan CEO & Founder GO-JEK Nadiem Makarim berbincang usai penandatanganan kerja sama dengan tiga bank nasional, antara lain BTN, PermataBank Syariah, dan BNI Syariah di Jakarta, Selasa (9/5)./JIBI-Nurul Hidayat
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad (kanan) dan CEO & Founder GO-JEK Nadiem Makarim berbincang usai penandatanganan kerja sama dengan tiga bank nasional, antara lain BTN, PermataBank Syariah, dan BNI Syariah di Jakarta, Selasa (9/5)./JIBI-Nurul Hidayat
Bagikan

JAKARTA — Go-Jek dikabarkan tengah mempersiapkan ekspansi ke beberapa negara Asean mulai tahun ini. Rencana itu diketahui tatkala surel internal perusahaan yang mengutip pernyataan CEO Go-Jek Nadiem Makarim tersebar.

Surel tersebut tidak menyebut secara spesifik negara tujuan ekspansi Go-Jek. Hanya saja, pernyataan dalam surel itu menyebut Go-Jek dalam beberapa pekan ke depan segera mengumumkan ekspansi perdananya pada salah satu negara di Asia Tenggara.

Setelah itu, Go-Jek melanjutkan ekspansi regional dengan menjangkau tiga negara lain di Asean pada pertengahan tahun ini.

Lantas pertanyaannya adalah, ke negara mana saja Go-Jek akan melebarkan sayapnya?

Seperti dilansir Straits Times, sumber internal perusahaan menyebut Go-Jek membidik Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura sebagai negara tujuan ekspansi.

Langkah ekspansi Go-Jek pada 4 negara tersebut dinantikan untuk mengantisipasi kenaikan tarif ride hailing. Sebab meleburnya bisnis Uber dengan Grab di dalam kawasan itu memungkinkan terjadinya praktek monopoli pasar.

Straits Times mengabarkan Go-Jek telah menghubungi beberapa mitra pengemudi Uber setelah Grab mengumumkan akuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara.

Masuknya Go-Jek pada beberapa negara itu dapat menjadi solusi pemecah dominasi Grab di dalam Kawasan Asia Tenggara sekaligus membantu konsumen mendapatkan penawaran harga jasa terbaik.

Nadiem, masih di dalam surel internal perusahaan, menganggap konsolidasi Grab dan Uber merupakan peluang emas karena tinggal tersisa lebih sedikit pemain. Dengan demikian Go-Jek lebih mudah memperdalam penetrasi pasarnya ke beberapa negara.

Go-Jek sejak pertama kali diluncurkan pertama kali delapan tahun silam telah menjelma sebagai pemimpin pasar di Indonesia.

Bukan hanya sebagai perusahaan penyedia layanan transportasi ojek daring, tapi berbagai linis bisnis turut berkembang pesat. Mulai dari layanan pesan antar makanan, dompet digital, jasa kurir, jasa beres-beres rumah dan sebagainya yang dapat diakses dalam satu aplikasi.

Meskipun demikian, Go-Jek tengah menghadapi tantangan besar di dalam negeri menjelang ekspansi regional. Salah satu di antaranya merupakan dorongan rasionalisasi tarif untuk meningkatkan taraf hidup mitra pengemudi. Di samping itu, pemerintah juga meminta agar setiap perusahaan teknologi penyedia aplikasi transportasi daring di Indonesia terdaftar sebagai perusahaan penyedia jasa transportasi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper