Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan penyedia layanan on-demand, Grab, menghargai permintaaan beserta tuntutan pengemudi ojek daring yang menggelar aksi demonstrasi di Istana Presiden.
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyatakan perusahaannya mendengarkan masukan mitra pengemudi dalam menyampaikan pendapatnya selama dilakukan secara damai dan sesuai koridor hukum yang berlaku.
Menurutnya, Grab selalu membuka kesempatan terbentuknya komunikasi dua arah secara rutin untuk menerima aspirasi, umpan balik maupun masukan dari mitra pengemudi. Bukan hanya melalui mediasi pertemuan tatap muka, umpan balik melalui media sosial, blog, sampai grup messaging yang menghubungkan mitra dengan manajemen Grab.
“Kami sarankan mitra pengemudi untuk menggunakan jalur-jalur komunikasi yang telah disediakan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (27/3) .
Ridzki menyatakan perusahaannya menghargai kerja keras mitra pengemudi. Sebagai gantinya, platform penyedia layanan transportasi itu terus berinovasi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan mitra pengemudi.
“Bersama mereka, kami akan melanjutkan upaya perwujudan misi-misi kami. Termasuk komitmen meningkatkan taraf hidup mitra pengemudi Grab,” ujarnya.
Sebelumnya sejumlah pengemudi ojek daring berunjuk rasa di depan Istana Merdeka dan berhasil menemui Presiden Joko Widodo.
Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Salah satu keluhan pengemudi ojek daring yang disampaikan merupakan rendahnya penetapan tarif per kilometer.