Uber Hengkang dari Asia Tenggara

N. Nuriman Jayabuana
Minggu, 25 Maret 2018 | 16:01 WIB
Ilustrasi pengemudi sepeda motor Uber/Uber
Ilustrasi pengemudi sepeda motor Uber/Uber
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Uber melepas bisnisnya di Asia Tenggara kepada rival sesama perusahaan ride hailing, Grab.

Seperti dilansir Bloomberg, kedua perusahaan baru saja mencapai kesepakatan yang akan diumumkan secara resmi pada Senin pagi (26/3) di Singapura.

Dengan kesepakatan itu, Uber memegang kepemilikan saham sebesar 25%—30% di dalam bisnis Grab. Persaingan ride hailing di Asia Tenggara kini praktis tinggal menyisakan Grab dan Go-Jek usai Uber memutuskan hengkang.

Langkah konsolidasi itu tak lepas dari inisiatif SoftBank Group sebagai penyuntik modal Grab, Uber, dan Didi Chuxing di China. Softbank mendorong seluruh unit bisnisnya melakukan konsolidasi untuk dapat meningkatkan profitabilitas bisnisnya secara global.

Hengkangnya Uber pada suatu kawasan regional bukan merupakan sesuatu yang baru. Sebelumnya Uber pun melepas bisnisnya di China kepada kompetitornya Didi Chuxing. Sebagai gantinya, Uber memperoleh kepemilikan saham sebesar 17,5% di dalam Didi Chuxing.

Bukan hanya itu, Uber pun melepas unit bisnisnya di Rusia kepada perusahaan penyedia layanan Internet Yandex tatkala Dara Khosrowshahi mengambil alih posisi CEO Uber menggantikan Travis Kalanick.

Uber seperti diketahui tengah gencar membenahi arus kas perusahaan untuk mempersiapkan go public pada tahun depan. Menarik diri dari pasar Asia Tenggara merupakan salah satu terobosan yang diambil Uber untuk mendongkrak profitabilitas.

Seperti diketahui, Uber sejak pertama kali didirikan sudah menghabiskan senilai US$10,7 miliar untuk ekspansi pada berbagai kawasan. Uber tengah memfokuskan bisnisnya pada beberapa pasar utama seperti Jepang dan India.

Grab merupakan platform aplikasi penyedia transportasi daring terbesar di Asia Tenggara yang mencatatkan sebanyak 86 juta unduhan. Grab tersedia pada lebih dari 200 kota di Indonesia, Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper