Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta berinisiatif membentuk Jogja Mendaras Data (JMD) yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dalam beraktivitas di media sosial pada era siber saat ini.
Kepala Badan Sistem Informasi Universitas Islam Indonesia, Fathul Wahid, yang menjadi salah satu inisiator mengatakan inisiatif mendirikan JMD dimaksudkan agar masyarakat tidak gampang terjerumus dan bermain informasi hoax (bohong) di media sosial.
"Sesuai namanya mendaras, berarti mengkaji atau belajar dengan sungguh agar cerdas dalam menggunakan media sosial," kata dosen Program Magister Informatika UII ini, Kamis (15/3/2018).
Wakil Kepala BSI UII, Andri Setiawan menjelaskan pihaknya telah memiliki perangkat teknologi yang memungkinkan digunakan untuk menyimpan dan menganalisis data percakapan warganet melalui media sosial seperti Twitter.
"Data ini menjadi sangat penting untuk mendeteksi apakah sebuah topik yang lagi hangat menjadi perbincangan warganet sengaja digerakkan oleh kelompok kepentingan, atau benar-benar murni kepentingan publik," katanya.
Sementara Ketua Program Studi Statistika UII, Bagus Fajriya Hakim mengatakan kelak JMD akan menyediakan data bagi publik tentang apa saja terkait berbagai isu aktual yang menjadi perbincangan publik.
Ismail Fahmi, pengajar Program Magister Informatika, Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII Yogyakarta, menambahkan dalam pengoperasiannya JMD akan dibantu oleh Drone Emprit yang dikembangkan oleh Media Kernels Indonesia, yang sudah berpengalaman dalam pendataan dan pemetaan pembicaraan warganet di media sosial.
"Data yang tersimpan nanti dapat diakses oleh siapa saja. Kami akan buat mekanisme teknisnya agar banyak orang dapat mengakses data percakapan warganet di media sosial secara gratis. Namun akan dibuat mekanismenya terlebih dulu," ujarnya.