GK-Plug and Play Ajak Korporasi Indonesia ke Silicon Valley

Agne Yasa
Jumat, 3 November 2017 | 17:50 WIB
Ruang kantor Plug and Play./Media - Plug and Play Tech Center
Ruang kantor Plug and Play./Media - Plug and Play Tech Center
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – GK-Plug and Play Indonesia (GK –PNP) memboyong sejumlah korporasi besar di Indonesia untuk mengunjungi kantor pusatnya di Silicon Valley pada Oktober lalu. Adapun korporasi yang turut serta dalam kunjungan ini adalah Astra Internasional, BNI, BTN, Sinarmas, dan BRI.

Salah satu kegiatan utama dalam kunjungan ini adalah mengikuti Plug and Play Fall Summit 2017. Dalam Fall Summit yang berlangsung selama 3 hari ini, lebih dari 100 startup yang tergabung dalam akselerator Plug and Play melakukan pitching di hadapan investor, mitra korporasi dan media internasional.

Adpaun startup-startup ini memiliki background yang berbeda-beda, mulai dari supply chain & logistics, energy & sustainability, new materials & packaging, food & beverage, dan fintech.

Wesley Harjono, President Director Plug and  Play Indonesia mengatakan tujuan pihaknya membawa korporasi Indonesia untuk hadir dalam Plug and Play Fall Summit ini supaya korporasi mendapatkan lebih banyak insight mengenai teknologi yang dikerjakan oleh startup di Silicon Valley.

"Dari sana, akan lahir ide-ide kerjasama seperti apa yang bisa dilakukan dengan startup kita di Indonesia,” katanya melalui keterangan resminya kepada Bisnis, Jumat (3/11/2017).

Adapun kunjungan ini merupakan salah satu bentuk realisasi dari komitemn Plug and Play kepada Presiden Joko Widodo untuk mendukung Indonesia menjadi pusat perekonomian digital di Asia Tenggara pada 2020.

Selain memberikan pendanaan dan mentorship kepada startup digital, GK - Plug and Play juga menjadi jembatan untuk menghubungkan startup dengan korporasi.

Saat ini, Plug and Play diketahui memiliki ratusan mitra korporasi di seluruh dunia dan empat di Indonesia, yaitu Astra Internasional, BNI, BTN, dan Sinarmas. Salah satu startup angkatan pertama GK –Plug and Play Indonesia yang telah menjalin kerjasama dengan corporate adalah KYCK dan BNI.

“Di Silicon Valley ini, kami juga melihat kerjasama seperti apa yang dilakukan oleh korporasi dan startup.Harapannya, startup dan korporasi dapat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan," kata Wesley.

Dia menambahkan startup dikenal dengan inovasinya di bidang teknologi sedangkan korporasi sudah memiliki fondasi yang kuat dan jaringan yang luas.

"Hal ini yang terus kami kerjakan di Indonesia. Jika keduanya bekerjasama, tentu akan memberikan impact yang besar untuk perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Kaspar Situmorang, Head of Digital Bank Rakyat Indonesia, yang turut hadir dalam kunjungan ke Silicon Valley, mengatakan dia melihat cara Plug and Play mengumpulkan korporasi dan startup yang menarik sehingga masing-masing korporasi dapat menemukan value-value baru dalam framework inovasinya. "Kami berharap kerjasama seperti ini dapat dilakukan di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Paulus Bambang, Direktur Astra Internasional, yang juga hadir dalam kunjungan GK – PNP ke Silicon Valley, mengatakan ternyata ada banyak ide-ide yang akan terjadi 5 -10 tahun ke depan, sedang dipersiapkan oleh startup-startup.

"Di sini saya melihat bagaimana corporate dan startup dapat bekerja sama. Kerjasama seperti ini harus dibangun supaya inovasi terus berjalan,” katanya.

Astra Internasional yang tergabung sebagai corporate partner GK - PNP memang diketahui telah melirik beberapa startup lulusan GK –PNP. Bahkan, Bustiket yang merupakan salah satu startup angkatan pertama GK-PNP juga telah menerima pendanaan lanjutan dari Astra Internasional.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Agne Yasa
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper