Begini Strategi Perusahaan Hadapi Disrupsi

Agne Yasa
Jumat, 8 September 2017 | 08:34 WIB
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Transformasi digital menjadi keharusan ketika menghadapi disrupsi. Perusahaan justru dituntut untuk secara cepat merespons disrupsi dan menjadikannya peluang.

Dalam acara Metrodata CxO dengan diskusi bertajuk Customer Transition to the Digital Economy yang dipandu Arif Budisusilo, Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia dan Amanda Zevannya ini menghadirkan perusahaan dari beragam lini industri, seperti telekomunikasi, infrastruktur, energi dan teknologi.

Herfini Haryono, Director & Chief Wholasales & Enterprise Ofc. PT Indosat Ooredoo mengatakan sebagai perusahaan telekomunikasi pihaknya mendukung keberadaan digital dan menjadi keharusan bagi operator seluler untuk menyediakan kebutuhan dasar untuk mengembangkan digital ini.

"Kami di Indosat Ooredoo mendukung Nawacita, masuk gerakan pembangunan broadband. Mau ke arah digital, telko harus masuk utilisasi," katanya di Jakarta, Kamis (7/9/2017).

Dia mengatakan disrupsi memang terjadi dengan era teknologi yang semakin berkembang. Perusahaan dituntut untuk dapat merespons. Indosat Ooredoo juga melakukan berbagai upaya diantaranya melakukan interaksi secara digital dengan pelanggan dari sebelumnya yang dilakukan secara manual.

Selain itu, perusahaan juga menyentuh digital, dengan platform IoT dengan membuat aplikasi horizontal, kemudian menggarap platform berbasis cloud serta big data. Perusahaan juga melakukan kemitraan dengan venture capital dan badan investasi dengan melakukan investasi pada startup.

Sementara itu, Jeffrey Tjahja Indra, Senior Vice President Corporate Shared Service PT Pertamina mengatakan dengan disrupsi yang ada, perusahaan BUMN ini berupaya untuk terus meningkatkan pengalaman pelanggan, salah satunya lewat digital merketing.

"Ada Pertamina Go. Tantangan di Pertamina adalah bagaimana mendukung penjualan dan distribusi BBM ke seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

Denny Permana, VP IT Strategi PT Garuda Indonesia, mengatakan perusahaan memfokuskan terkait pelayanan kepada pelanggan secara end to end.

"Layanan ke depan dengan digital, fokus pada layanan yang lebih personal ke customer kami, untuk merasakan experience yang berbeda dan memastikan personal untuk meningkatkan awarenes dan kenyamanan," jelasnya.

Agus Sofian, Vice President Information Technology PT Jasa Marga mengatakan perusahaan melakukan transformasi dari sisi bisnis dan sumber daya manusia.

Pada akhir Oktober 2017 mendatang juga untuk operasional tol akan menggunakan transaksi elektronik. Jasa Marga yang menangani operasional jalan tol hampir 95%, juga mengganti sistem reguler yang ada dengan petugas menjadi GTO.

"Pelanggan yang tidak punya kartu, disiapkan strategi marketing. Saat ini masih tap on, ke depan mengembangkan OBU jadi bisa jalan tanpa henti," katanya.

Di sisi lain, Bayu Seto, Kepala Pengembangan Bisnis Grab Indonesia mengatakan sebagai perusahaan teknologi dengan fokus lini transportasi, Grab dengan platform mobile application berupaya untuk memberikan value pada penumpang dan driver lewat inovasi teknologi.

Grab mengklaim telah menguasai 71% pangsa pasar di Asia Tenggara dengan 3 juta perjalanan setiap harinya.

Bayu mengatakan salah satu inovasi yang cukup mendapat respons baik yaitu dengan layanan segmen korporasi atau B2B lewat Grab for Work menggunakan digital code.

"Selama 1.5 tahun produk ini luar biasa, ada 2.300 klien," katanya.

Dia menambahkan strategi ke depan, Grab berkeinginan untuk memberikan grab experience, berbasis teknologi dengan platform

"Pingin layanan Grab bisa dirasakan di berbagai kota di Indonesia. Saat ini ada di 52 kota di Indonesia dan ingin ke ratusan kota lainnya," katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Agne Yasa
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper