Disrupsi Digital di Indosat, Pertamina, dan Garuda

Agne Yasa
Kamis, 7 September 2017 | 17:07 WIB
Head of Digital Banking BTPN Peterjan Van Nieuwenhuizen memberikan paparan mengenai 'sejarah' Jenius, dalam acara Metrodata CXO Forum, di Jakarta, Kamis (7/9). Jenius adalah salah satu produk digital banking BTPN./JIBI-Arif Budisusilo
Head of Digital Banking BTPN Peterjan Van Nieuwenhuizen memberikan paparan mengenai 'sejarah' Jenius, dalam acara Metrodata CXO Forum, di Jakarta, Kamis (7/9). Jenius adalah salah satu produk digital banking BTPN./JIBI-Arif Budisusilo
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Transformasi digital menjadi keharusan di tengah disrupsi di dunia bisnis. Beberapa CTO dari perusahaan besar memaparkan cara mereka memanfaatkan disrupsi menjadi peluang dalam acara Metrodata CxO.

Peluang di tengah disrupsi menjadi topik utama dalam diskusi bertajuk Customer Support Transisional to the Digital Economy pada acara Metrodata CxO. Diskusi yang dipandu oleh Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia Arif Budisusilo tersebut menghadirkan perusahaan yang bergerak di berbagai lini industri.

Herfini Haryono, Director & Chief Wholasales & Enterprise Off. PT Indosat Ooredoo Tbk. mengatakan sebagai perusahaan telekomunikasi pihaknya mendukung keberadaan digital dan menjadi keharusan bagi operator seluler untuk menyediakan kebutuhan dasar dalam pengembangan digital.

"Kami di Indosat Ooredoo mendukung Nawacita, masuk gerakan pembangunan broadband. Mau ke arah digital, telekomunikasi harus masuk utilisasi," katanya di Jakarta, Kamis (7/9/2017). 

Dia mengatakan disrupsi pasti terjadi saat teknologi semakin berkembang. Perusahaan dituntut untuk dapat merespons. Indosat Ooredoo merespons disrupsi dengan berinteraksi dengan pelanggan secara digital.

Selain itu, perusahaan juga menerapkan transformasi digital lewat platform Internet of Things (IoT) dengan membangun aplikasi horizontal, menggarap platform berbasis komputasi awan, dan memanfaatkan big data.

Indosat juga melakukan kemitraan dengan modal ventura dan badan investasi untuk berinvestasi pada perusahaan rintisan.

Sementara itu, Senior Vice President Corporate Shared Service PT Pertamina (Persero) Jeffrey Tjahja Indra mengatakan Pertamina memanfaatkan teknologi lewat pemasaran digital.

"Ada Pertamina Go. Tantangan di Pertamina adalah bagaimana mendukung penjualan dan distribusi BBM ke seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

VP IT Strategy PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Denny Permana mengatakan perusahaan memfokuskan transformasi digital dalam pelayanan kepada pelanggan secara dari hulu ke hilir.

"Layanan ke depan dengan digital, fokus pada layanan yang lebih personal ke customer kami, untuk merasakan experience yang berbeda dan memastikan personal untuk meningkatkan awarenes dan kenyamanan," jelasnya. 

Vice President Information Technology PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mengatakan perusahaan melakukan transformasi dari sisi bisnis dan sumber daya manusia. 

Pada akhir Oktober 2017 mendatang juga untuk operasional tol akan menggunakan transaksi elektronik. Jasa Marga yang menangani operasional jalan tol hampir 95%, juga mengganti sistem reguler yang ada dengan petugas menjadi Gerang Tol Otomatis (GTO). 

"Pelanggan yang tidak punya kartu, disiapkan strategi marketing. Saat ini masih tap on, ke depan mengembangkan OBU [on board unit] jadi bisa jalan tanpa henti," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Agne Yasa
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper