XL Bangun 40 BTS di Daerah Terluar, Minus Kawasan Timur

Agne Yasa
Senin, 4 September 2017 | 13:56 WIB
Menkominfo Rudiantara (kanan) bersama Chief Service Management XL Axiata Yessie D. Yosetya (kiri) dan Komisioner BRTI Muhammad Imam Nashiruddin (tengah) melihat layar yang menampilkan jangkauan sinyal XL di jalur mudik saat kunjungan ke Network Monitoring XL di Jakarta, Jumat (23/6)./Antara-Hafidz Mubarak A
Menkominfo Rudiantara (kanan) bersama Chief Service Management XL Axiata Yessie D. Yosetya (kiri) dan Komisioner BRTI Muhammad Imam Nashiruddin (tengah) melihat layar yang menampilkan jangkauan sinyal XL di jalur mudik saat kunjungan ke Network Monitoring XL di Jakarta, Jumat (23/6)./Antara-Hafidz Mubarak A
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. belum menyertakan lokasi di wilayah bagian timur Indonesia dalam rencana pembangunan base transceiver station di daerah terluar.

Direktur Service Management Officer PT XL Axiata Tbk. (EXCL) Yessie D. Yosetya mengatakan XL telah mempersiapkan 40 tempat sebagai lokasi pembangunan infrastruktur jaringan dari dana kewajiban pelayanan universal atau universal service obligation (USO) tahap pertama.

“USO, kami sekarang akan bangun juga, kami dapat 40 sites untuk USO di Kalimantan dan Nusa Tenggara,” ujarnya, pekan lalu.

Yessie menjelaskan XL belum memasukkan lokasi di wilayah Indonesia bagian timur pada tahap pertama karena pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut akan lebih mudah setelah proyek Palapa Ring rampung.

Dana USO adalah dana kontribusi dari penyelenggara telekomunikasi untuk melaksanakan kewajiban membangun infrastruktur, terutama di wilayah terluar yang belum menguntungkan secara bisnis. Besar pungutan adalah 1,25% dari pendapatan kotor operator.

Kewajiban tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah no. 7/2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Komunikasi dan Informatika.

Pembangunan sebuah menara telekomunikasi atau base transceiver station diperkirakan membutuhkan investasi Rp600 juta—Rp700 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Agne Yasa
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper