Bertemu Para Founder, Rudiantara Ungkap Tantangan Startup di Indonesia

Agne Yasa
Selasa, 13 Juni 2017 | 16:59 WIB
Menkominfo Rudiantara (kanan), mendengarkan penjelasan dari Direktur Bank BCA Santoso (kedua kiri) pada pembukaan pameran produk inovatif dan teknologi terbaru Teknopolis 2017, di Jakarta, Jumat (9/6)./Antara-Audy Alwi
Menkominfo Rudiantara (kanan), mendengarkan penjelasan dari Direktur Bank BCA Santoso (kedua kiri) pada pembukaan pameran produk inovatif dan teknologi terbaru Teknopolis 2017, di Jakarta, Jumat (9/6)./Antara-Audy Alwi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Plug and Play Indonesia beserta 11 startup binaannya berkesempatan menemui Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang mendukung program pembinaan serta pendanaan awal yang diadakan.

Plug and Play sendiri merupakan startup accelerator berbasis di Silicon Valley yang hadir di Indonesia November 2016 lalu atas undangan dari Presiden Jokowi.

Pada kesempatan tersebut, Menkominfo Rudiantara menyampaikan harapannya agar Plug and Play Indonesia bisa membangun ekosistem startup yang setara dengan Silicon Valley. Selain itu, Menkominfo Rudiantara juga memberikan masukan-masukan penting untuk para pendiri startup.

Dalam kunjungannya, Menkominfo Rudiantara menyampaikan tujuh poin yang menjadipenghambat berkembangnya ekonomi digital menurut kajian pemerintah, diantaranya adalah logistik, infrastruktur komunikasi, keamanan cyber, perlindungan konsumen, perpajakan, permodalan, dan edukasi serta sumber daya manusia. Salah satu poin yang mendapat perhatian lebih adalah permasalah edukasi serta sumber daya manusia.

“Perkembangan teknologi adalah suatu kepastian, yang harus kita perhatikan adalah bagaimana memanfaatkan teknologi. Contohnya kesiapan masyarakat, ini yang harus menjadi prioritas, terutama bagaimana mengedukasi masyarakat," ujar Rudiantara, melalui siaran pers kepada Bisnis, Rabu (13/6/2017).

Selain rendahnya tingkat edukasi secara umum, tidak meratanya tingkat pengetahuan masyarakat di Indonesia juga menjadi pemicu masalah. Pemerintah tetap optimis dan melakukan berbagai upaya untuk mendukung perkembangan startup digital di Indonesia, salah satunya melalui program-program pembinaan seperti Plug and Play Indonesia.

Memasuki bulan kedua dari program akselerator Plug and Play Indonesia, 11 startup yang telah terpilih pada awal bulan Mei lalu sedang sibuk mengikuti berbagai kegiatan pembinaan dan pelatihan dengan memanfaatkan ruang kerja yang juga disediakan bagi mereka. Disamping dukungan logistik, Plug and Play Indonesia juga memjembatani hubungan startup dengan berbagai stakeholder seperti instansi pemerintahan, korporasi, dan juga media.

“Dengan dukungan yang holistik seperti ini, diharapkan para startup dapat lebih fokus dengan perkembangan dan pemasaran produk mereka,” ujar Wesley Harjono, Presiden Direktur dari Plug and Play Indonesia yang hadir mendampingi para founder startup ketika menemui Menkominfo Rudiantara.

Bekerja sama dengan Gan Kapital, Plug and Play hadir di Indonesia pada November 2016 lalu.  Berkantor pusat di Silicon Valley, Plug and Play memiliki jaringan lebih dari 200 korporasi, investor, universitas, dan partner diberbagai bidang seperti Retail, FinTech, Internet of Things, Media, dan Cloud. Melalui 19 lokasi yang tersebar di 9 negara dan 3 benua, kini Plug and Play telah berinvestasi di lebih dari 600 startup digital di seluruh dunia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Agne Yasa
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper