Indonesia Krisis Tenaga Ahli Teknologi Informasi

Lavinda
Rabu, 10 Mei 2017 | 05:45 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Chief Information Officer Community menyampaikan selisih antara kebutuhan dan permintaan tenaga ahli teknologi, informasi, dan komunikasi di Indonesia sangat terlihat signifikan, terbukti dari banyaknya perusahaan teknologi yang merekrut tenaga ahli dari luar negeri.

“Entah karena memang talent-nya sedikit atau perusahaan ngga tahu mau cari talent di mana, karena belum ada struktur yang bagus untuk bisa mencari tenaga ahli yang bagus,” kata Sekretaris Jenderal ICIO Cummunity yang juga CEO Line Indonesia Ongky Kurniawan di Jakarta, Selasa(9/5/2017)

Beberapa perusahaan teknologi menyediakan sistem pelatihan dan edukasi yang mumpuni bagi para tenaga ahli, tetapi banyak pula yang hanya berpikir instan untuk memperoleh tenaga ahli dari perusahaan lain yang sudah mapan.

Oleh karena itu, sambungnya, harus ada kerja sama antara seluruh pemangku kepentingan untuk menyiapkan tenaga ahli yang mumpuni agar tak ketinggalan berkompetisi dengan negara lain.

Frans Dirgantoro, CEO Hire Today, sebuah perusahaan aplikasi rekrutmen tenaga kerja digital menggambarkan, terdapat 1.000 permintaan tenaga ahli TIK dari berbagai perusahaan setiap bulan, dan tak seluruhnya bisa dipenuhi. Hal itu membuktikan terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan permintaan tenaga kerja.

Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan pemerintah kesenjangan tenaga ahli TIK terjadi karena Indonesia bukan pencipta teknologi, melainkan pengikut perkembangan teknologi.

“Jadi kita ngga tahu teknologi mau ke arah mana, timbul lah kesenjangan. Persoalan yang dihadappi sekarang, kita ngga tahu berapa kebutuhan industri. Kalau tahu datanya, baru bisa diterbitkan kebijakan,”paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lavinda
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper