Bisnis.com, JAKARTA -- Tokopedia bersama Pemprov DKI Jakarta meluncurkan Laman Kota Jakarta, yakni halaman khusus bagi UMKM asal DKI Jakarta yang terintegrasi langsung dengan platform Tokopedia.
Melalui siaran pers yang diterima Bisnis Senin (8/5/2017), Tokopedia menyatakan Laman Kota Jakarta telah diresmikan di Balai Kota Jakarta oleh CEO Tokopedia William Tanuwijaya dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Sabtu (6/5/2017). Tokopedia sebelumnya juga sudah meluncurkan Laman Kota Bandung dan Laman Kota Semarang.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan dukungannya terhadap inisiatif ini. Dia mengatakan Jakarta selain menjadi pusat ekonomi dan bisnis juga memiliki banyak UMKM lokal yang kreatif dan BUMD dengan produk yang mampu bersaing di pasaran.
"Semoga melalui Tokopedia, dalam hal ini Laman Kota Jakarta, karya mereka dapat semakin dikenal dan tersalurkan kepada masyarakat Indonesia," ujar Ahok, panggilan akrab Basuki Tjahaja Purnama.
Sementara itu, CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi hingga 58% terhadap GDP Indonesia, namun kebanyakan masih offline. Padahal, saat ini ada lebih dari 100 juta pengguna internet di Indonesia yang menjadi pasar sangat menjanjikan menurutnya.
“Dan yang dibutuhkan UMKM yang belum goes online ini bukan sekadar akses ke pasar. Hal yang tidak kalah penting adalah pelatihan sehingga produk memiliki daya saing, akses ke infrastruktur dan tidak jarang akses ke permodalan. Kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta inilah yang akan menjadi solusi hulu ke hilir. Tokopedia sendiri sudah beberapa kali melakukan pelatihan terhadap UMKM binaan Pemprov DKI Jakarta,” tambah William.
Tokopedia juga optimis terhadap kerja sama ini karena sebelum kerja sama saja pertumbuhan transaksi masyarakat DKI Jakarta di Tokopedia sudah terjadi secara sangat signifikan. Pada bulan April 2017, UMKM asal DKI Jakarta di Tokopedia telah berhasil menjual 9.793.671 produk ke seluruh Indonesia.
“Angka ini meningkat dibandingkan data 5 tahun lalu. UMKM asal DKI Jakarta hanya berhasil menjual 53.589 produk sepanjang April 2012. Artinya tercatat peningkatan 183 kali lipat dalam kurun waktu 5 tahun dari segi produktivitas para UMKM asal DKI Jakarta di Tokopedia,” ungkap William.
Laman Kota sendiri merupakan sebuah inisiatif yang dilakukan oleh Tokopedia dengan pemerintah kota setempat dalam menunjang ekonomi inklusif, sesuai dengan program Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan misi Presiden Jokowi dalam mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020, dengan target potensi pasar sebesar US$130 Miliar.
BIG DATA
CEO Tokopedia William Tanuwijaya menegaskan bahwa kerja sama Laman Kota menjadi permulaan dari masa depan open government yang transparan, cashless society yang penuh kemudahaan, serta smart city yang berbasis Big Data.
Dia membayangkan lewat penggunaan Big Data, subsidi-subsidi dari pemerintah kota setempat bisa dimonitor secara real time, KJP bisa dipakai untuk transaksi online hanya dari UKM binaan pilihan, dengan data yang terhubung secara real time dan terkoneksi ke smart city. Akses juga bisa daitur hanya lewat laptop subsidi dengan cicilan 24 bulan.
Harapan ke depannya juga untuk kemudahan hidup yang bersifat cashless society yang pembayaran SIM, tilang, uang sekolah, biaya pembuatan passport, uang keamanan dan sebagainya bisa dilakukan secara online.
Pemanfaatan big data dari transaksi jual beli online tersebut membuat pemerintah daerah setempat bisa mengambil kebijakan yang lebih tepat sasaran.
“Tokopedia mendukung prinsip open government yang digalakkan oleh Pemprov DKI Jakarta lewat Jakarta Smart City," ujarnya.
Dia mengatakan lewat Big Data yang dimiliki oleh Tokopedia, pemprov bisa menganalisa produk-produk asal Jakarta apa yang diminati dari seluruh Indonesia, demikian juga apa yang diminati oleh masyarakat Jakarta.
"Hal ini bisa membantu pengambilan keputusan, misalnya untuk mendorong sektor-sektor industri kecil menengah yang bisa mengurangi ketergantungan DKI Jakarta terhadap produk impor atau inisiatif lainnya yang mendukung perkembangan UMKM, sekaligus mendorong ekonomi inklusif,” jelasnya.