Produk Implan Nasional Mulai Dirintis

Dika Irawan
Senin, 20 Februari 2017 | 20:15 WIB
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui pendanaan insentif inovasi industri telah mendanai proses trial production teknologi pembuatan medical grade stainless steel 316L pada  2015 untuk pembuatan tiga jenis implan tulang yang menghasilkan 500 keping prototipe implan.

Produk ini dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Pusat Teknologi Material bekerjasama dengan PT. Zenith Allmart Precisindo dan RSU Dr. Soetomo dengan pemaduan dan pemurnian bahan baku lokal serta menggunakan bahan baku hasil industri semelter dalam negeri yaitu feronikel Pomalaa produk PT. Aneka Tambang.

CEO PT. Zenith Allmart Precisindo, Allan Chandrawinata  menyatakan prototipe implan tulang yang dikembangkan tersebut dapat terwujud berkat dukungan riset melalui program pendanaan dari Kemenristekdikti.Sebagai wujud komitmen untuk menghapus ketergantungan impor,  pihaknya akan membangun fasilitas produksi implan setelah izin produksi dan izin edar telah didaftarkan.

Stainless steel 316L yang dihasilkan telah memenuhi komposisi kimia bahan sesuai ASTM F138 (316L Implant Quality) dan kekuatan mekanis ASTM F138 (316L Implant Quality). Hasil uji medis tidak berbeda dengan Implan import- Synthes ex . Swisszerland.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir mengapresiasi inovasi ini yang telah sangat mendorong kemandirian alat-alat kesehatan."Dalam hal ini peneliti juga tidak bisa bekerja sendirian melainkan tim. Kolaborasi antara peneliti dengan industri sangat baik untuk dilakukan. Kalau sudah dapat izin produksi mohon dimasukkan di e-catalog supaya produk ini dapat dimanfaafkan,"ujarnya saat Kunjungan Kerja ke PT. Zenith Allmart Precisindo, di Sidoarjo, Senin, 20 Februari 2017 seperti dalam keterangan tertulis.

Kebutuhan akan implan tulang di dalam negeri sendiri saat ini sekitar 80.000-100.000 keping per tahun. Saat ini industri implan nasional memang sudah menggunakan metode produksi pemesinan. Namun pemesinan bahan baku impor mengakibatkan metode ini tidak efisien karena prosesnya yang lama.

Pengembangan teknologi produksi prototipe implant tulang stainless steel 316L (SS316L) menggunakan teknologi investment casting, yang mampu menghasilkan implant tulang dalam jumlah banyak dalam waktu lebih cepat karena 1 tangkai bisa langsung lebih dari 30 keping implan. Mampu menghasilkan produk near shape finish karena cetakan telah sesuai produk akhir.

Jenis teknologi mass production seperti ini mampu menekan harga produk menjadi lebih rendah, perhitungan awal diperkirakan bisa mencapai lebih harga lebih dari 70% produk impor.

Terdapat kode identifikasi di tiap keping nanti yang mampu ditelusuri tanggal dan bagaimana proses produksinya.

Keunggulan lainnya juga terdapat sistem informasi cloud untuk keperluan analisis guna mengetahui jumlah disitribusi dan berapa yang sudah terpasang di tubuh manusia.

Estimasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) prototype implan ini sendiri sekitar 70-80%. Dengan semua keunggulan tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Dika Irawan
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper