Kabar24.com,JAKARTA - Google mengatakan saat ini pihaknya sedang mencoba merubah kebijakan guna mencegah penggunaan AdSense, jaringan pengiklanan milik Alphabet Inc oleh situs-situs yang kerap menyuguhkan konten palsu.
Hal ini bertujuan untuk menghentikan penyebaran berita-berita palsu dan informasi-informasi tidak benar lainnya.
Perubahan ini seiring dengan reaksi yang diterima Google, Facebook Inc, dan Twitter terkait peranan mereka dalam pemilihan presiden Amerika. Ketiga situs ini memungkinkan penyebaran informasi palsu yang bahkan kerap berbahaya yang disebut berpotensi mempengaruhi para pemilih.
Isu ini telah memicu debat panas di tubuh petinggi Facebook, khususnya Chief Executive raksasa media sosial tersebut Mark Zuckerberg yang bersikeras bahwa situsnya sama sekali tidak berpengaruh terhadap jalannya pesta demokrasi rakyat Amerika.
"Ke depan, kami akan membatasi penyajian iklan yang memuat informasi yang salah atau menyembunyikan informasi terkait pembuat berita, atau tujuan utama dari situs yang memuat informasi," sebut Google dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/11/2016).
Namun, raksasa mesin peramban tersebut masih belum menjelaskan secara detail terkait implementasi atau penegakan kebijakan tersebut.