Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital Kenalkan Konsep Hacksprint

Rezza Aji Pratama
Sabtu, 22 Oktober 2016 | 04:49 WIB
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital/Ilustrasi-kemenkominfo
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital/Ilustrasi-kemenkominfo
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah melalui tahap ignition dan workshop, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital memperkenalkan konsep baru bernama hacksprint yang merupakan perpaduan antara hacking dan sprint.

Berbeda dengan hackathon, hacksprint dikemas tak hanya menghasilkan produk yang sudah langsung dapat digunakan oleh pengguna, tetapi juga produk yang lebih tervalidasi dengan mengajak para peserta berpikir lebih terstruktur.

”Dalam hal ini hustler (marketing), hipster (desainer grafis) dan hacker (developer) akan membuat purwarupa atau prototype produk startup digital,” ujar Alamanda Shantik, salah satu mentor dalam hackprint ‘Gerakan Nasional 1.000 Startup, Jumat (21/10/2016).

Alamanda menjelaskan untuk menciptakan purwarupa tersebut dilakukan dengan beberapa langkah mulai dari warming up, setiap tim akan memahami kelebihan dan kekurangan dari masing-masing anggota yaitu starting; peserta akan memilih satu tipe customer yang spesifik beserta masalahnya dengan mempelajari perilaku dari customer tersebut.

Selain itu, acceleration, setiap peserta akan secara cepat melakukan perbaikan secara cepat melalui sketching. Constant speed, peserta akan melakukan bagiannya masing-masing untuk mewujudkan produknya.

Adapun deceleration, pada tahap akhir ini para peserta akan membuktikan produk yang mereka buat dengan cara melakukan tes langsung ke calon user mereka.

Dalam hacksprint, para calon startup founder tidak hanya dituntut untuk membuat sebuah purwarupa saja, tetapi mereka juga harus memahami validasi bisnis dan bisnis model agar dapat menciptakan startup digital yang mampu terus berkembang dan berkelanjutan.

Menurutnya, ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan startup digital, yaitu para peserta tidak boleh terlalu percaya diri kalau produk mereka bagus.

"Itulah gunanya belajar market validation. Selain itu mereka juga harus mampu menggali masalah lebih dalam lagi dan mampu menemukan solusi yang out-of-the-box. Jangan menawarkan solusi yang sudah bukan barang baru lagi. Itu-itu saja, dan sudah banyak dijumpai di pasaran,” tambahnya,

Saat ini Hacksprint sudah berlangsung di dua kota yaitu Jakarta dan Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper