Bisnis.com, JAKARTA - PT Lembaga Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/Airnav Indonesia) akan menginvestasikan Rp2,27 triliun tahun ini.
Direktur Teknik Navigasi LPPNPI Lukman F Laisa mengatakan investasi tersebut akan digunakan untuk meremajakan alat-alat navigasi yang sudah tua.
Lukman mengatakan peralatan navigasi di sejumlah bandara banyak yang usianya sudah 30 tahun, padahal semestinya maksimal berusia 15 tahun.
"Terutama untuk engine facilities, karena alat-alat kita juga banyak yang berumur sudah tua, seperti radar di Cengkareng sudah 30 tahun," katanya di Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Lelang untuk pengadaan alat-alat navigasi itu, ia menjelaskan, sudah mencapai 90 persen pada Triwulan I 2016. "Kita optimistis bisa selesai hingga akhir 2016 karena pengadaan alat-alat ini tidak seperti membangun bandara, jadi lebih cepat," katanya.
Ia menambahkan pembenahan sistem navigasi juga dilakukan di Papua agar lalu lintas penerbangannya, terutama kargo, lebih lancar sehingga distribusi barang bisa terjamin.
Lukman menjelaskan pula bahwa perusahaan akan menggunakan dana investasinya untuk membangun sembilan menara pengontrol lalu lintas udara di sembilan bandara.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sebelumnya mengingatkan LPPNPI agar meningkatkan investasi untuk meningkatkan keselamatan penerbangan.
"Dari laporan keuangannya, target keuntungan tahun lalu Rp260 miliar, bahkan sampai Rp700 miliar, ini terlambat investasinya. Saya sudah marah-marah karena ini bukan badan usaha mencari keuntungan, tetapi apapun yang didapat harus kembali ke pelayanan," katanya.