Facebook & WhatsApp Terancam Blokir, ATSI & Kominfo Bina OTT Lokal

Sukirno
Selasa, 8 Maret 2016 | 18:44 WIB
Ilustrasi/Facebook-applecoast
Ilustrasi/Facebook-applecoast
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Saat perusahaan penyedia konten aplikasi populer atau over the top (OTT) seperti Facebook, WhatsApp, Netflix dan Twitter terancam diblokir, asosiasi penyelenggara telekomunikasi seluruh Indonesia (ATSI) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membina tiga OTT lokal.

Ketua Tim Seleksi OTT Nasional Binaan ATSI Ongki Kurniawan mengatakan komitmen untuk mengembangkan OTT Nasional akhirnya direalisasikan oleh ATSI. Mulai tahun ini, setidaknya ada tiga OTT nasional yang akan mendapatkan pembinaan dari ATSI dan Kemenkominfo.

“Mereka adalah Qlue (qlue.co.id), Catfiz (catfiz.com), dan Sebangsa (sebangsa.com),” katanya dalam siaran pers, Selasa (8/3/2016).

Pemilihan OTT nasional binaan ATSI dan Kemenkominfo ini dilakukan untuk mengembangkan talenta kaum muda Indonesia yang memiliki komitmen serta idealisme untuk mengembangkan dunia digital tanah air.

Lima anggota ATSI yang terlibat antara lain Indosat Ooredoo, Telkomsel, XL, Hutchison 3 Indonesia dan Smartfren. “Kami melakukan seleksi yang menyeluruh kepada para peserta OTT Nasional ini. Setelah lolos hasil seleksi, kami memiliki komitmen untuk membantu mereka agar terus dapat berkembang dan tidak berhenti di jalan,“ kata Ongki.

Ongki menegaskan bahwa ketiga OTT Nasional tersebut memiliki komitmen yang tinggi dan rencana kerja yang jelas, namun mereka belum dikenal secara luas oleh ke masyarakat.

Qlue, misalnya, penyedia aplikasi yang dipercaya untuk mendukung kegiatan terkait dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta. Dengan Qlue, masyarakat dapat menyampaikan keluhan dan masukan kepada Pemda DKI dan akan segera ditindaklanjuti secara langsung atau didiskusikan dalam forum yang transparan tanpa melalui birokrasi yang berbelit.

Sedangkan Catfiz, menyediakan layanan dengan platform percakapan (messaging). Catfiz dapat menampung percakapan dalam group dengan jumlah anggota hingga mencapai 2000 orang dan memiliki fitur video streaming.

Saat ini baru tersedia untuk Android, dan sudah memiliki 100.000 pengguna aktif. Sebangsa, saat ini masih fokus untuk berusaha menjadi platform media sosial bagi komunitas. Sebangsa memiliki 20 ribu pengguna, tersedia di web, android dan IOS.

Ketua ATSI Alexander Rusli menyambut baik dan merasa bangga dengan terpilihnya tiga OTT nasional tersebut. ATSI akan berusaha memperkenalkan keberadaan OTT nasional ini bukan saja ke masyarakat Indonesia tetapi ke pasar manca negara.

“Kami ingin mereka dapat bersaing dengan nama-nama besar OTT di tingkat global,” ujarnya. “Kami yakin dengan pembinaan dan pengembangam yang tepat, OTT nasional bukan hanya dapat bersaing dengan OTT global bahkan menjadi trend setter di kalangan pemain OTT global. Indonesia selama ini telah dikenal sebagai gudangnya kreativitas.”

Alex menegaskan, dukungan yang akan diberikan oleh operator seluler kepada OTT nasional tersebut antara lain beruoa SMS blast ke pelanggan, penyebutan dalam materi promosi sesuai dengan program masing-masing operator serta mengadakan joint event bersama operator untuk menaikkan jumlah pelanggan.

“OTT Nasional tersebut akan benar-benar dilepas pembinaanya kalau jumlah pelanggannya sudah mencapai minimal 20 juta pelanggan,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, dalam perkembangannya OTT diklasifikasi menjadi OTT nasional dan OTT global. Khusus untuk OTT nasional, ada yang dijalankan oleh operator telekomunikasi dan juga yang berdiri sendiri oleh developer lokal/UKM.

OTT yang kini tersedia di marketplace Indonesia sangat beragam. Yang perkembangannya cukup pesat diantaranya OTT untuk komunikasi, e-commerce, internet, sosial media, jasa transportasi online.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang akrab dipanggil Chief RA menyatakan dukungannya kepada program ATSI ini. OTT nasional harus terus dipromosikan dan diperkuat sebagai bagian dari pembinaan di sektor industri dan ekonomi kreatif.

Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membangun OTT Nasional guna mendorong terwujudnya Digital Ekonomi di Indonesia.

Rudiantara berharap agar ketiga OTT nasional tersebut dapat menunjukan keseriusannya bahwa mereka layak didukung, serta dapat memberika layanan yang dibutuhkan masyarakat termasuk bagi komunitas Pemerintahan.

“Dukungan ATSI diharapkan dapat menjadi di katalisator bagi perkembangan OTT nasional. Perkembangan industri kreatif berbasis digital dalam negeri akan menjadi modal penting bagi bangsa Indonesia untuk bersaing di pentas global,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Sukirno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper