3IPO Perusahaan e-Commerce di RI Tak Menarik
Sebaliknya, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo, justru menilai IPO perusahaan e-commerce di Tanah Air masih belum dilirik oleh investor pasar modal.
"Tapi kalau IPO di Indonesia mungkin kurang menarik. Pemodal dalam negeri masih belum tertarik dengan e-commerce," kata dia secara terpisah.
Dari sejumlah data yang dimiliki Bisnis, tujuh taipan Indonesia memang tak segan-segan untuk ambil bagian dalam kue bisnis e-commerce.
Sebut saja Michael dan Budi Hartono sebagai konglomerat nomor wahid di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$15,4 miliar, setara dengan Rp204,82 triliun.
Grup Djarum memiliki PT Global Digital Prima Venture yang menaungi blibli.com, kaskus.co.id, Mindtalk, LintasME, Crazymarket, DailySocial.net.
GDN dikendalikan oleh Putra R. Budi Hartono, yakni Martin Hartono. Grup Djarum menganggarkan dana US$1 juta per tahun untuk mendanai blibli.com. The Economist memerkirakan valuasi megaforum kaskus mencapai US$80 juta pada 2014.
Kemudian, putra almarhum Lim Sioe Liong atau Sudono Salim, Anthoni Salim ternyata telah lebih dulu masuk ke bisnis e-commerce. Pewaris Grup Salim itu malah menjadi pemegang saham induk usaha e-commerce yang tengah digandrungi publik Indonesia, Lazada dan Zalora.
Grup Salim pemilik PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., menggenggam saham Rocket Internet sebagai induk usaha e-commerce Lazada dan Zalora.
Sayap bisnis Grup Salim yang berbasis di Hong Kong itu menggenggam saham Philipphine Long Distance Telephone Company (PLTD). Dari PLTD inilah Grup Salim memiliki saham Rocket Internet selaku pemilik lazada.com dan zalora.com dengan membeli 10% saham senilai 333 juta Euro pada Agustus 2014.
Memang, Anthoni menempati urutan ke-3 konglomerat paling kaya di Nusantara dengan kekayaan mencapai US$5,4 miliar setara Rp71,82 triliun pada Desember 2015. Kekayaannya melesat US$1,8 miliar setara dengan Rp23,94 triliun dari US$3,6 miliar pada November 2011.