BISNIS E-COMMERCE: Ketika Konglomerat RI Belajar dari Pemilik Alibaba.com Jack Ma

Sukirno
Selasa, 16 Februari 2016 | 06:49 WIB
Bagikan

2Amazon.com Antar Jeff Bezos Jadi Manusia Paling Berpengaruh

Pada November 2011, kekayaan Bezos senilai US$19,2 miliar dan menjadi urutan ke-40 manusia paling berpengaruh di bumi. Empat tahun kemudian, tepatnya September 2015, kekayaan Bezos melesat US$27,8 miliar setara dengan Rp369,7 triliun menjadi US$47 miliar.

Setali tiga uang, pendiri situs lelang online e-bay.com Piere Morad Midyar menempati urutan 57 sebagai orang terkaya dunia dengan kekayaan US$7,2 miliar. Dia juga menjadi urutan ke-24 manusia terkaya di jagat dari bisnis teknologi.

E-bay melantai di bursa saham pada September 1998 dengan dana yang diraup sekitar US$60 juta. Investor langsung memburu saham eBay dari US$18 per lembar menjadi US$54 per lembar.

Mengamini valuasi saham perusahaan e-commerce dunia, Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Daniel Tumiwa, membenarkan bahwa para konglomerat Tanah Air merangsek bisnis daring lantaran tergiur akan lonjakan nilai perseroan di masa depan.

"Yang dibidik oleh konglomerat itu nilai perusahaan pasti akan besar," katanya saat berbincang dengan Bisnis pekan ini.

Seakan membuktikan hipotesis tersebut, Direktur Grup Lippo John Riady berencana untuk menggelar IPO bagi e-commerce miliknya, mataharimall.com.

Grup Lippo yang dimiliki oleh salah satu taipan Indonesia Mochtar Riady memang mulai merambah bisnis e-commerce. Grup Lippo mendirikan PT Global Ecommerce Indonesia dengan situs mataharimall.com.

Kebutuhan dana investasi mataharimall.com dalam 2-3 tahun pertama operasionalnya mencapai US$500 juta setara dengan Rp6,65 triliun. Lippo menggandeng investor asing untuk memenuhi kebutuhan duit investasi itu.

Lalu, sekitar 2-3 tahun berikutnya, mataharimall.com harus disuntik lagi sebesar US$500 juta. Dari mana duit itu? John bakal menjual mataharimall di pasar modal melalui IPO.

“Dalam 2-3 tahun pertama ini kami butuh US$500 juta dan ke depannya kami perlu US$500 juta lagi. Sekarang kami gandeng investor, nanti tiga tahun setelah meraup laba baru kami akan IPO,” tuturnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Sukirno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper