Tutup Tahun, Huawei Catat Pendapatan Tumbuh 35%

Muhammad Khadafi
Jumat, 1 Januari 2016 | 15:30 WIB
 Perusahaan teknologi China Huawei  meluncurkan smartphone baru pada Rabu (2/9/2015), membidik target tinggi  dari pasar, yang didominasi oleh Apple dan Samsung Electronics./REUTERS
Perusahaan teknologi China Huawei meluncurkan smartphone baru pada Rabu (2/9/2015), membidik target tinggi dari pasar, yang didominasi oleh Apple dan Samsung Electronics./REUTERS
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Huawei Technology Co. mengklaim kenaikan pendapatan sebesar 35% atau US$60,1 miliar. CEO Huawei, Guo Ping menyebutkan kenaikan tersebut disebabkan oleh tingginya pertumbuhan penjualan smartphone.

"Saat semua perusahaan sedang bersusah payah menaikkan pertumbuhan [di China], kami melihat peluang pertumbuhan datang dari luar China," ujar Wakil Direktur Penjualan Solusi Jaringan Huawei, Dani Ristandi.

Huawei berhasil menjual lebih dari 100 juta smartphone ke luar China. Hal tersebut membuat Huawei berada pada posisi tiga teratas sebagai produsen smartphone bersama Samsung dan Apple.

Analis John Buttler dan Matthew Kanterman dari Bloomberg menyebutkan bahwa strategi bisnis Huawei yang fokus keluarkan high-end smartphone terbukti berhasil. Mereka melihat Huawei pada 2016 akan terus berinvestasi memperluas pasar high-end smartphone miliknya.

Berdasarkan data International Data Corporation, Huawei menyumbang 7,5% penjualan smartphone secara global pada kuartal ketiga 2015. Angka tersebut di bawah Apple dengan 13,5%, dan Samsung memimpin dengan 24%.

Dengan demikian Huawei telah berhasil menggeser posisi Xiaomi dan Lenovo yang saat ini secara global berada pada urutan keempat dan kelima.

Pada awal 2015 Huawei menargetkan pertumbuhan 20% secara global. Pada semester pertama 2015 Huawei membukukan margin usaha sebesar 18%. Sementara pada semester kedua 2014, margin usaha Huawei sebesar 18,3%. "Kami harap bisa tetap menjaga pertumbuhan pada 2016," ujar  He Gang, Direktur Produk Smartphone Huawei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Wall Street Journal, Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper