Bisnis.com, JAKARTA--CEO Microsoft, Satya Nadella tak cemaskan market share Windows Phone secara global hanya 1,7%. Saat ini ia sedang mencoba mengubah opini dunia bahwa pengalaman mobilitas antar device lebih penting dari penggunaan device itu sendiri.
"Idenya sesederhana itu. Aplikasi, data, apapun di dalamnya akan pindah dari device ke device saat kita mobile," jelasnya.
Lebih lanjut, Nadella menjelaskan bahwa setiap individu pasti menggunakan banyak device. Mungkin akan diawali dengan smartphone, lalu web conference di ruang rapat, dan dilanjutkan dengan TV atau Xbox di rumah.
"Pengalaman mobilitas seperti sebuah grafik, dan setiap device adalah penghubungnya. Terkadang pengguna akan menggunakan semua jenis device, terkadang hanya satu atau dua device dan platform lain, biarkan saja. Kami ingin memastikan bahwa kami siap dengan mobilitas antar device," jelas Nadella.
Belakangan ini, guna mendukung gagasannya tersebut Nadella sedang mengarahkan Microsoft pada bisnis cloud storage. Dengan cloud storage, pengguna akan terus dekat dengan datanya, apapun device yang digunakan.
Nadella tidak menyangkal bahwa sharing profit Windows Phone yang kecil membuat Microsoft kehilangan banyak pengembang aplikasi. Namun, dia yakin Windows 10 yang dapat digunakan pada semua device Microsoft akan kembalikan para pengembang aplikasi.
Microsoft sendiri saat ini nasibnya sedang terombang-ambing. Terlambatnya Microsoft ikut ke dalam industri smartphone disebut sebagai penyebabnya. Pada 2014 lalu setidaknya hampir 9.000 karyawan Microsoft kena PHK dalam dua putaran.