KTM WTO X NAIROBI: 201 Produk TI Bakal Bebas Bea Masuk

Bastanul Siregar
Kamis, 17 Desember 2015 | 20:26 WIB
Ilustrasi produk teknologi informasi. /Bisnis-swi
Ilustrasi produk teknologi informasi. /Bisnis-swi
Bagikan

Bisnis.com, NAIROBI – Sedikitnya 53 negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/ WTO) menyepakati proposal penghapusan tarif bea masuk pada 201 produk teknologi informasi. Kesepakatan senilai US$1,3 triliun per tahun ini merupakan deal penghapusan tarif terbesar dalam 19 tahun terakhir.

Ke-201 produk yang ditaksir mengambil sekitar 10% dari total perdagangan global tersebut bervariasi, mulai dari alat-alat semukonduktor, lensa optik, peralatan global positioning system/ GPS, komputer, alat IT kesehatan seperti pemindai ultrasonik (MRI) serta komponen dan mesin lainnya.

Negara besar seperti China dan Jepang turut menandatangani kesepakatan yang diperkirakan akan menambah volume perdagangan global hingga US$190 miliar itu. Deal ini juga merupakan kesepakatan pertama yang dihasilkan Konferensi Tingkat Menteri WTO X di Nairobi, Kenya 15-18 Desember 2015.

“Ini adalah kemenangan besar bagi WTO, pabrikan produk-produk IT, dan para konsumennya di seluruh dunia,” kata Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (US Trade Representative/ USTR) Michael Froman di Nairobi, Kamis (17/12)—yang awal pekan ini menyarankan agar Putaran Doha dikembalikan ke titik nol.

Dia menekankan kesepakatan itu sendiri mencakup lebih dari US$100 miliar lebih dari nilai ekspor AS. Di sisi lain, mengutip perkiraan industri IT AS, Froman menyebutkan penghapusan tarif bea masuk produk IT tersebut akan menciptakan lebih dari 60.000 pekerjaan baru.

Dalam kesempatan sama, Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri Jepang Motoo Hayashi selaku ketua negosiasi penghapusan tarif produk IT tersebut (Information Technology Agreement/ ITA Expansion) mengatakan pengurangan tarif tahap pertama akan dilakukan mulai 1 Juli 2016.

“Dalam 3 tahun berikutnya, 90% lebih dari 53 negara sudah akan menghapuskan tarif bea masuknya secara bertahap. Seluruh tarif bea masuk produk IT akan dihapuskan mulai 1 Januari 2024,” ujarnya di Nairobi, Rabu malam (16/12) waktu setempat.

Senada dengan Froman, Hayashi meyakini kesepakatan penghapusan tarif produk IT yang otomatis akan memangkas harga produk IT yang harus dibayar konsumen tersebut akan mendorong ekspansi yang lebih jauh untuk pabrikan IT, mendorong inovasi teknologi sekaligus menciptakan lapangan kerja baru

Kesepakatan ini dengan sendirinya memperbarui Perjanjian Perdagangan Produk IT di WTO yang sudah berumur 18 tahun. Kesepakatan ini juga ditunggu-tunggu oleh para raksasa pabrikan IT dan elektronik seperti General Electric, Intel Corporation, Texas Instruments Inc, Microsoft Corp, dan Sony Corp.

“Keberhasilan negosiasi ITA Expansion ini adalah pengurangan tarif yang pertama sekaligus terbesar di abad ke-21. Keberhasilan negosiasi ini sekaligus menunjukkan bahwa WTO dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, dengan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan ekonomi global,” kata Hayashi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Bastanul Siregar
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper