Lapan dan SGAC Gelar Asia Pacific Space Generation Workshop

Natalia Indah Kartikaningrum
Sabtu, 28 November 2015 | 14:35 WIB
Lapan dan SGAC menggelar Asia Pacific Space Generation Workshop/ilustrasi=Antara)
Lapan dan SGAC menggelar Asia Pacific Space Generation Workshop/ilustrasi=Antara)
Bagikan

B0isnis.com, DENPASAR--Para profesional muda dan mahasiswa dari 17 negara di kawasan Asia Pasifik membahas keamanan antariksa dan pemanfaatannya bagi masyarakat dalam Asia Pacific Space Generation Workshop yang diadakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dengan Space Generation Advisory Council (SGAC).

Perwakilan SGAC untuk Indonesia, Happy Rumiris mengatakan, sekarang ini semua negara berlomba-lomba untuk masalah keamanan antariksa.

“Sekarang ini beberapa negara maju dan berkembang mulai meluncurkan satelitnya ke ruang angkasa. Seperti Tiongkok sudah menembakkan satelit, begitu juga negara lain dan hal itu membuat beberapa negara merasa sebagai sebuah ancaman,” tuturnya di Denpasar, Sabtu (28/11/2015).

Dia menambahkan, hal tersebut menjadi salah satu persaingan antar negara meski perang dunia dan perang dingin sudah berakhir dan menjadi salah satu pertimbangan apakah diperlukan adanya peraturan terkait keamanan antariksa.

“Peraturan tersebut nantinya yang mengatur seperti bagaimana mekanismenya, apakah mengikat semua negara, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga ingin menanamkan kepada generasi muda untuk lebih peka dengan dunia antariksa karena selama ini, apalagi di Indonesia tentang antariksa belum populer bagi generasi muda.

Menurutnya, pengetahuan anak-anak muda Indonesia tentang antariksa sudah mulai tumbuh namun masih perlu sosialisasi lagi lebih lanjut.

“Hasil dalam kegiatan ini akan dipaparkan dalam pertemuan Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) dan diajukan sebagai rekomendasi kepada Badan PBB terkait pemanfaatan antariksa atau UNCOUPOUS. Kami juga berharap agar generasi muda Indonesia untuk lebih sadar dan terlibat aktif dalam kemajuan bidang antariksa,” paparnya.

Hagorly Hutasuhut, salah satu peserta kegiatan tersebut mengatakan bahwa selama ini peluncuran satelit identik dengan militer pada saat masa perang dingin atau perang dunia sehingga masih anggap suatu ancaman bagi negara lain.

“Namun teknologi yang berkaitan dengan antariksa juga bisa diaplikasikan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas seperti yang kami pelopori yakni balon internet bagi masyarakat di pedalaman yang masih jauh dari layanan internet. Selain itu, bagi sektor perikanan juga demikian, teknologi antariksa juga sangat diperlukan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper