1Poros Utama Penguatan
Melihat serangkaian kemungkinan yang bisa terjadi, Menkominfo Singapura ini segera mengambil tindakan dengan memperkuat infrastruktur sistem keamaan dunia cyber ke level yang lebih tinggi yakni pengembangan strategi keamanan melalui kesadaran masyarakatnya.
Tiga poin penting yang menjadi poros utama perkuatan pertahanan dunia siber mereka. Pertama, memastikan alokasi sumber data yang cerdas untuk membangun pertahanan dunia maya. Salah satunya dalam hal alokasi pengeluaran cyber security.
“Negara seperti Israel dan Korea Selatan bahkan menentukan tingkat pengeluaran keamanan cyber. Israel mengungkapkan 8% dari anggaran Teknologi Informasi pemerintahnya harus dialokasikan untuk keamanan siber. Sementara Korea Selatan 10%,” paparnya.
Jumlah ini menggaris-bawahi pentingnya posisi keamaan siber dalam sebuah pemerintahan dan negara. Dia pun menambahkan akan mengadopsi pendekatan yang sama untuk proyek TIK pemerintah Singapura.
Kedua, perlunya pengembangan kemampuan pemerintah dan industri serta memastikan kerja sama dalam seluruh sektor terkait. Hal ini dinilainya penting karena perlu memperkuat kemampuan dunia maya nasional. Sedangkan kerja sama antar sektor agar mampu mengkonfigurasi dengan sistem keamanan yang salam dari awal dan pemeriksaan intrusi setelah implementasi.
“Mengembangkan kemampuan agar masyarakat pengguna dapat menjadi cybersmart. Pemerintah akan memimpin jalan dengan menerapkan cyber security yang telah didesain dengan pengembangan yang baru,” ujarnya.
Ketiga, mendorong pengembangan ekosistem pengembangan keamanan cyber yang ada di lingkungan Singapura. Menurutnya, pemerintah akan bekerja untuk membuat sertifikasi dan standar umum serta mendukung perluasan bakat untuk keamaan siber.
Sejalan dengan itu, negara yang identik dengan lambang Singa ini pun telah memiliki Badan Keamanan Cyber Singapura yakni The Cyber Security Agency of Singapore (CSA). Badan ini menjadi penanggung jawab untuk keamanan dunia siber di Singapura.