Bali Alami Krisis SDM Penyiaran

Natalia Indah
Minggu, 10 Mei 2015 | 17:45 WIB
/kaskus.co.id
/kaskus.co.id
Bagikan

Bisnis.com, DENPASAR--Bali mengalami krisis sumber daya manusia (SDM) di bidang penyiaran saat ini baik untuk di radio maupun televisi. I Nengah Muliarta, Komisioner Bidang Kelembagaan KPID Bali mengatakan, salah satu bukti adanya krisis SDM penyiaran di Bali yakni pengakuan dari para pemilik dan pengelola lembaga penyiaran, terutama radio yang kesulitan untuk mendapatkan karyawan, walaupun mendapatkan SDM, namun kemampuannya masih sangat terbatas.

"Padahal di Bali cukup banyak perguruan tinggi yang mempunyai fakultas ilmu sosial dan politik. Harus diakui krisis SDM penyiaran ini terjadi karena lembaga penyiaran inginya SDM yang sudah jadi, sudah jago, tapi yang tersedia sangat terbatas," paparnya, Minggu (10/5/2015).

Dia menambahkan, akibat dari krisis tersebut, tidak jarang lembaga penyiaran menerima penyiar yang asal bisa bicara dan terlihat cantik dilayar kaca. Krisis SDM penyiaran di Bali bukan hanya dari segi jumlah, tetapi juga dari segi pengetahuan serta kemampuan.

"Masih cukup banyak SDM penyiaran yang tidak mengetahui tentang pedoman perilaku penyiaran (P3) dan standar program siaran (SPS). Padahal seharusnya seorang pekerja penyiaran setidaknya pernah membaca atau pernah mendapatkan pelatihan terkait P3 dan SPS sehingga sering ditemukan program siaran atau tayangan iklan yang tidak sesuai," jelasnya.

Selain itu, terjadi kesalahan juga dalam penempatan program sesuai dengan jam tayang. Seperti program pengobatan alternatif atau iklan obat kuat pada jam menontonnya anak-anak, lanjutnya. Menurutnya, sudah saatnya upaya peningkatan SDM baik dari segi kualitas dan kuantitas dilakukan terus menerus.

Jika masih menganggap SDM merupakan sumber daya yang penting, lembaga penyiaran memiliki tugas penting untuk terus meningkatkan kualitas SDM yang dimilikinya. "Lembaga penyiaran juga harus mulai mewajibkan SDM-nya untuk mengikuti sertifikasi," cetusnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Natalia Indah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper