Bisnis.com, JAKARTA-Survei yang dilakukan Paktor, aplikasi bertemu dan berkenalan (meet & connect), mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia masih perhatikan norma dan berhati-hati ketika mencari teman-teman baru lewat media sosial digital.
Karakteristik ini tercermin dari temuan survei Paktor di Indonesia terhadap lebih dari 400 responden, yang terebar di Jakarta, Jawa dan Bali.
Salah satu indikatornya, menurut Paktor dalam siaran persnya, sebagian besar responden tidak mau terburu-buru bertemu, perlu waktu lebih dari 30 hari sejak obrolan online pertama hingga pertemuan tatap muka pertama kali.
Hasil survei tersebut juga menemukan bahwa fitur keamanan dari sebuah aplikasi sosial menjadi penting, sebab hampir 30 persen responden mengaku memiliki akun palsu.
Paktor juga mengungkap bagaimana sikap hati-hati dan norma masih mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan keamanan pengguna. Mayoritas pengguna akan memilih bertemu di tempat-tempat umum.
Dari hasil temuannya, sebanyak 56,61 persen responden memilih café, 47,93 persen memilih pusat perbelanjaan dan 33,06 persen memilih restoran. Rata-rata kurang dari 10 persen yang bersedia bertemu di tempat pribadi seperti rumah, apartemen, atau hotel.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa 8 dari 10 responden pernah berkenalan lewat media online dan 56 persen akhirnya bertemu langsung dengan kenalan online masing-masing.
Menurut Paktor hal ini terjadi karena masyarakat Indonesia memang senang berkenalan dengan teman baru, tergambar dari temuan survei yang mencatat 73 persen responden mengakuinya sebagai alasan berkenalan lewat media daring.