Kemkominfo Bangun Ekonomi Kendurkan PNBP

Sanjey Maltya
Kamis, 11 Desember 2014 | 18:04 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah melalui Kabinet Kerja menargetkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun depan di atas Rp14 triliun.

Sementara target tahun ini direvisi menjadi Rp13 triliun dari target sebelumnya yang hanya Rp12,37 triliun. Padahal pada 2013 lalu, PNBP Kemkominfo tercatat sebesar Rp13,65 triliun.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengakui usulan target PNBP Kemkominfo pada 2015 mendatang itu telah disampaikan kepada Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil.

Menurutnya, penurunan target PNBP dilakukan untuk mendorong industri TIK (teknologi informasi komunikasi) tanah air. "Kami memang mengusulkan untuk relaxing [mengendurkan] PNBP. Meski demikian, tarif penerimaan negara berbasis pajak akan dinaikkan sekitar 1,25%," ujarnya dalam acara sarasehan Menyongsong Era baru Industri ICT Indonesia Bersama Kabinet Kerja, Kamis (11/12).

Menurutnya, pengenduran PNBP tersebut diusulkan agar industri TIK tanah air dapat menyokong pelbagai sektor utama negara, termasuk sektor yang menjadi fokus Kabinet Kerja yakni maritim.

"TIK menyentuh semua sektor, makanya kami ingin menjadi enabler [penggagas] pertumbuhan ekonomi nusantara."

Menkominfo menjelaskan, nilai ekonomi sektor TIK di Indonesia sebenarnya cukup besar yakni berkisar US$16,9 miliar atau setara Rp109 triliun. "Sedangkan estimasi kontribusi ke produk domestik bruto [PDB] tahun ini sekitar 6%," ujarnya.

Menurutnya, kontribusi sektor komunikasi juga meningkat cukup pesat dari tahun 2001 yang hanya 1,3% meningkat menjadi sekitar 3% pada 2014.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga kuartal III/2014 sumbangsih sektor komunikasi dicatat senilai Rp239,04 miliar atau 3,18% dari total PDB Rp7,50 triliun. Jumlah tersebut bahkan lebih tinggi dari kontribusi sektor migas yang hanya Rp217,72 miliar.

Terkait fokus Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) 2014-2019, Menkominfo menyatakan akan melibatkan sembilan operator telekomunikasi Indonesia. "Yang commercially viable [bernilai komersial] akan di-tender. Sementara yang belum komersial dalam jangka waktu kelayakan menurut ROI [Return on Investment] akan disokong dengan insentif khusus."

Dia mengakui, Kemkominfo tengah menyiapkan skema keterlibatan swasta untuk mendanai proyek infrastruktur pita lebar RPI, yang direncakan rampung paling lambat dalam tiga bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Sanjey Maltya
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper