Bisnis.com, JAKARTA -- F5 Networks, penyedia solusi aplikasi, semakin intensif memasuki sektor finansial di tengah tren internet banking berbasis aplikasi yang semakin berkembang.
Fetra Syahbana, Manajer Penjualan F5 Networks Indonesia, menuturkan transaksi perbankan memiliki kerentanan yang paling tinggi dibandingkan industri lain sehingga diperlukan perlindungan data berlapis.
Dalam internet banking, transaksi tatap muka diganti dengan aplikasi yang telah terhubung ke internet. Salah satu upaya meningkatkan performa dan keamanan ekosistem aplikasi tersebut adalah dengan application delivery controller (ADC) yang berbasis identifikasi nasabah dan perlindungan keamanan.
“Ada tiga hal yang harus bisa dipenuhi oleh aplikasi: respon cepat, aman, dan availability-nya tinggi,” katanya di Jakarta, kemarin (19/8).
Dalam praktiknya, ADC diletakkan di pusat data antara firewall dan server aplikasi. Sistem perlindungannya menggunakan Open System Interconnection (OSI) 7 lapis, dimulai dari physical layer hingga aplikasi.
Menurut Fetra—yang menyitir firma riset Gartner—F5 Network merupakan pemimpin pasar ADC global dengan pangsa 52%, sedangkan kawasan Asia Pasifik sebesar 43,6%. “Di Indonesia kami menguasai market hingga 92%,” katanya.
Semenjak beroperasi di Indonesia pada 2009, F5 Networks menggarap sektor perbankan dan telekomunikasi yang melibatkan konsumen dalam jumlah besar. “Dalam tempo setahun ini, pertumbuhan antarkuartal selalu di atas 100%,” katanya.
Pada sektor perbankan Tanah Air, dia mengklaim 10 bank terbesar berada dalam jajaran pelanggan ADC F5 Networks.