F5 Investasi PoP di RI, Sasar Sektor Finansial hingga Pengembang Aplikasi AI

Rabu, 23 April 2025 | 21:11 WIB
Country Manager F5 Indonesia Surung Sinamo  (kanan) dan Senior Vice President APCJ F5 Adam Judd  (kiri) menjawab pertanyaan awak media di Jakarta, Rabu (23/4/2025).
Country Manager F5 Indonesia Surung Sinamo (kanan) dan Senior Vice President APCJ F5 Adam Judd (kiri) menjawab pertanyaan awak media di Jakarta, Rabu (23/4/2025).
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA —  F5 Indonesia, perusahaan teknologi dan keamanan aplikasi, mengumumkan ekspansi jaringan globalnya dengan berinvestasi dan menghadirkan point of presence (PoP) baru di Indonesia. Perluasan ini seiring dengan kian diperlukanya latensi yang lebih rendah, sekaligus mendukung kedaulatan data khususnya bagi perusahaan finansial

Point of Presence (PoP) adalah lokasi atau titik akses yang memungkinkan pengguna atau perangkat untuk terhubung ke jaringan atau sistem tertentu. Salah satu perang PoP adalah melindung dan mengatur aplikasi yang disimpan di berbagai tempat komputasi awan atau multicloud.

Country Manager F5 Indonesia Surung Sinamo mengatakan PoP di Indonesia ini merupakan yang pertama kalinya bagi perusahaan di Tanah Air. Sebelumnya, PoP terdekat F5 berlokasi di Singapura, yang seringkali menimbulkan kendala terkait regulasi data residensi dan latensi bagi sejumlah perusahaan di Indonesia, terutama sektor-sektor dengan regulasi ketat seperti perbankan dan keuangan.

Selama ini, kata Surung, banyak pelanggan perusahaan di Indonesia yang tertarik dengan teknologi F5, namun terkendala dengan tidak adanya PoP lokal.

“Dengan hadirnya PoP ini, kami berharap dapat menjawab kekhawatiran mengenai data dan data residensi. Selain itu, dengan mengurangi jarak tempuh data, kami juga berharap performa aplikasi akan meningkat secara signifikan,” kata Surung kepada Bisnis, Rabu (23/4/2025).

PoP baru ini sejalan dengan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi, yang mengatur keamanan dan kerahasiaan data pribadi, serta Peraturan Pemerintah No. 71/2019

dan Peraturan OJK No.11/2022, yang mewajibkan perusahaan-perusahaan untuk mengelola dan menyimpan data di dalam negeri. Kepatuhan pada regulasi ini sangat penting bagi industri dengan regulasi yang ketat seperti jasa keuangan, telekomunikasi, kesehatan, dan layanan pemerintah, di mana lokasi penempatan dan keamanan data sangat penting.

Lebih lanjut, F5 menekankan bahwa PoP ini akan menghadirkan solusi keamanan sebagai layanan (Software as a Service/SaaS). Model ini diharapkan dapat mendemokratisasi akses terhadap keamanan siber yang komprehensif bagi berbagai skala bisnis.

F5 percaya bahwa dengan hadirnya PoP ini, akses bisnis terhadap keamanan yang mumpuni akan menjadi lebih mudah, lebih terjangkau, dan lebih cepat dalam implementasinya. Dibandingkan dengan saat PoP F5 di Singapura, dengan beralih ke Indonesia terjadi peningkatan kecepatan latensi hingga 84%.

Menanggapi pertanyaan mengenai alasan F5 baru menghadirkan PoP di Indonesia tahun ini, Surung mengatakan, bahwa F5 merupakan perusahaan global dengan roadmap pengembangan yang terencana.

Investasi dalam bentuk PoP di Indonesia baru dapat direalisasikan pada tahun ini setelah melalui berbagai pertimbangan dan perencanaan. Nilai investasi tidak disebutkan.

Country Manager F5 Indonesia Surung Sinamo
Country Manager F5 Indonesia Surung Sinamo

Mengenai infrastruktur PoP ini, F5 memastikan bahwa mereka bekerja sama dengan fasilitas data center yang mumpuni di Indonesia. "Kami tidak membangun data center baru, melainkan memanfaatkan fasilitas data center yang sudah ada dan terpercaya di Indonesia," tegasnya.

Salah satu poin menarik yang disinggung adalah kemampuan PoP F5 ini dalam mengamankan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI). F5 menjelaskan bahwa teknologi yang ditawarkan di PoP ini telah memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan analisis keamanan.

"Teknologi kami di PoP ini dirancang untuk membantu pelanggan memanfaatkan potensi AI sambil memitigasi risiko kebocoran data yang mungkin timbul akibat penggunaan AI. Jadi, kami Dia menambahkan PoP ini menjawab tantangan-tantangan unik dari jaringan multicloud dengan menghadirkan konektivitas yang lancar, optimalisasi, dan keamanan di berbagai infrastruktur,

“Konsol yang terpusat ini memberikan cara yang mudah dan hemat biaya bagi para pelanggan untuk mendapatkan layanan yang mereka butuhkan. Selain itu, PoP ini juga akan memainkan peran penting dalam mendemokratisasi keamanan siber di seluruh lanskap digital Indonesia yang tumbuh pesat namun semakin terancam,” katanya.

Selama ini, pengembang aplikasi membangun dengan menggunakan lebih dari satu cloud. Permasalahan muncul ketika mereka ingin mengatur dan meningkatkan keamanan. PoP F5 dapat menyederhanakan proses tersebut, sehingga pelanggan hanya cukup mengatur layanan mereka dari satu pintu saja yaitu F5.

Senior Vice President APCJ F5 Adam Judd mengatakan PoP ini memberikan layanan data dan cloud hemat biaya, menyederhanakan aplikasi dan keamanan API, serta mengoptimalkan konektivitas jaringan, yang penting untuk mendorong inovasi dan tetap kompetitif di era digital.

“Dengan memanfaatkan PoP baru ini, para pelanggan di Indonesia kini bisa memastikan kedaulatan data mereka, memenuhi ketentuan regulasi, dan meningkatkan layanan digital sehingga mereka tetap kompetitif,” kata Judd.

Para pelanggan, sambungnya, dapat mengakses web app dan proteksi API (WAAP), jaringan multicloud, dan layanan komputasi edge, melalui konsol berbasis SaaS yang terpusat dan didukung oleh F5 Distributed Cloud Services, sehingga mereka dapat menggunakan layanan-layanan tersebut dengan mudah.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper