Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan pelaku usaha dan pemerintahan Indonesia dinilai semakin menyadari pentingnya keamanan teknologi informasi dengan menaikkan anggaran untuk sektor tersebut.
Survei International Data Corporation (IDC) menyebutkan sebanyak 57% institusi, perusahaan dan pemerintahan, menaikkan anggaran TI-nya pada 2014.
Total belanja sektor tersebut pada tahun ini diperkirakan US$16,8 miliar, naik 12,5% dari 2013. Survei itu dilakukan terhadap 350 responden sepanjang April-Mei 2014.
Alokasi untuk IT security berada di posisi keempat dengan 12%. Padahal survei yang sama tahun lalu tidak memasukkan bagian tersebut dalam peringkat lima besar.
Anggaran untuk pengadaan ponsel pintar masih berada di peringkat atas dengan 25%, disusul komputer dekstop dan laptop (17%) dan tablet (16%). Mobile enterprise management berada di prioritas kelima dengan 7%.
Sudev Bangah, Direktur Eksekutif IDC Indonesia, mengatakan perubahan terhadap pentingnya keamanan TI didorong oleh dua hal.
Pertama, yaitu regulasi pemerintah dan asosiasi. Menurutnya, hampir semua institusi responden bergabung dalam asosiasi yang mewajibkan anggotanya untuk meningkatkan anggaran keamanan TI.
Pengalaman negara lain dan standar internasional menjadi acuan dibuatnya aturan tersebut.
Penyebab kedua adalah pengalaman perusahan itu terkait keamanan data. “Perusahaan yang pernah terkena masalah security tidak ingin jatuh ke lubang yang sama,” katanya di Jakarta, Kamis (14/8/2014).