Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah jaringan kejahatan Rusia telah mencuri data identintas di Internet, termasuk 1,2 miliar user name dan password dan lebih dari 500 juta alamat email, seperti penjelasan dari seorang peneliti keamanan.
Seperti dilansir di nytimes.com, Rabu (6/8/2014), berdasarkan catatan, ditemukan oleh Hold Security, sebuah perusahaan di Milwaukee, termasuk bahan rahasia yang dikumpulkan dari 420.000 situs, termasuk nama rumah tangga, dan situs Internet kecil.
Hold Security memiliki sejarah mengungkap hacks yang signifikan, termasuk pencurian pada tahun lalu terhadap puluhan juta catatan dari Adobe Systems.
Hold Security tidak akan menyebut nama korban, guna menjaga rahasia dan keengganan untuk nama perusahaan.
Atas permintaan The New York Times, seorang ahli keamanan tidak berafiliasi dengan Hold Security menganalisis database kredensial dicuri dan dikonfirmasi itu otentik.
Ahli kejahatan komputer lainnya yang telah mengkaji data, tapi tidak mengizinkan untuk membahas secara terbuka, mengatakan beberapa perusahaan besar sadar bahwa catatan mereka termasuk dalam infromasi yang dicuri tersebut.
"Hacker tidak hanya menargetkan perusahaan AS, mereka menargetkan beberapa website, mulai dari 500 perusahaan terbesar versi Fortune hingga website kecil," kata Alex Holden, pendiri dan kepala keamanan informasi Hold Security.