Potensi Bisnis Iklan Digital Cerah

Ria Indhryani
Kamis, 5 Juni 2014 | 16:49 WIB
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG—Tingginya peluang bisnis iklan digital berbasis teknologi Internet di Indonesia, menunjukan tren peningkatan meskipun masih sangat minim dalam pemanfaatan.

Dimitri Mahayana, Chairman Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, mengatakan hadirnya banyak sistem informasi berbasis web yang dimanfaatkan oleh masyarakat, menunjukan potensi bisnis  iklan digital yang luar biasa.

“Pergeseran terhadap iklan digital atau virtual ini dirasakan sejak sekitar tahun 2000, dimana era Internet mulai dinikmati oleh masyarakat di Indonesia,” katanya, Kamis (5/6/2014).

Hal tersebut juga didorong oleh semakin meningkatnya penggunaan media jejaring sosial, dimana teknologi smartphone menjadi suatu tren masyarakat moderen.

Menurutnya, sekitar satu per tiga penduduk di dunia sudah menjadi konsumen perangkat smartpone dan begitu pula 20% masyarakat di Indonesia yang dinilai sudah menggunakan perangkat tersebut.

“Karena penetrasi smartphone yang sudah sangat luas, potensi bisnis iklan digital ini juga bisa dimanfaatkan oleh para pelaku dari semua lini,” katanya.

Sementara itu, Sharing Vision sendiri hingga saat ini masih belum menkaji lebih dalam tentang potensi dan nilai dari iklan digital tersebut. Namun, secara umum penetrasi pemanfaatannya dinilai masih sangat jauh dari potensi yang ada.

Padahal, menurutnya, jika iklan digital ini memang dimanfaatkan, maka potensi iklan nasional di Indonesia dapat diambil oleh global melalui perusahaan-perusahaan asing besar seperti Google, Facebook atau WhatsApp yang memang mulai menggantungkan pendapatan perusahaan dari lini bisnis tersebut.

Tidak hanya itu, teknologi yang berkembang yaitu Big Data merupakan salah satu yang banyak dipergunakan oleh penyedia bisnis iklan digital. Teknologi Big Data dapat membantu mencerna data yang besar menjadi menjadi satu peluang usaha tersendiri.

Proses analisis data yang dilakukan di berbagai media sosial dan juga berbagai sistem informasi berbasis web, dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan analisa agar selanjutnya diolah sebagai penunjang proses pembuatan keputusan komersialilasi selanjutnya bagi pelaku industri.

Dimitri memberikan contoh, teknologi Big Data dapat memberikan informasi tentang apa yang diinginkan atau dibutuhkan oleh end user atau konsumen, sehingga informasi iklan dapat benar-benar sampai dan tidak hanya sekedar menjadi informasi sampah yang diabaikan.

“Contohnya adalah video di Youtube. Ketika ada orang yang membuka video kampanye salah satu pasangan Capres dan Cawapres, maka ada potensi iklan atau pasar berbagai atribut atau hal lainnya seperti buku yang berkaitan dengan pasangan tersebut.”

Dari segi harga sendiri, seharusnya iklan digital pun dinilai menawarkan harga lebih murah dibandingkan iklan pada media elektronik atau media cetak.

Namun menurut Dimitri, kesadaran akan pemanfaatan iklan digital ini memang masih sangat kurang, terlebih apabila dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat dan juga China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Ria Indhryani
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper