Bisnis.com, JAKARTA—Hartono Istana Teknologi, vendor elektronik merek Polytron, berencana memindahkan produksi ponsel pintarnya ke dalam negeri untuk mengurangi tingginya laju impor.
Santo Kadarusman, Manager Humas dan Pemasaran Even PT Hartono Istana Energi mengungkapkan Kementrian Perindustrian memberi tenggat waktu 1-3 tahun kepada pihaknya untuk mengalihkan produksi ponsel pintarnya di Indonesia.
Dengan langkah tersebut, secara berangsur-angsur jumlah impor ponsel, ponsel pintar, dan tablet Indonesia, yang menurut data Kemenperian mencapai 55 juta unit pada 2013, bakal berkurang.
"Kami akan menyanggupinya. Paling lambat pada Januari 2015," ujarnya dalam acara konferensi pers pameran produk, Rabu (28/5/2014).
Polytron, kata Santo, telah memasuki bisnis ponsel pintar sejak Maret 2011. Sebelumnya, Polytron dikenal sebagai produsen peralatan elektronik rumah tangga. Bisnis ponsel pintar akan terus dikembangkan untuk bersaing dengan merek asing.
Meski menyandang merek lokal, Polytron sebagaimana juga vendor asing, masih memproduksi ponsel pintarnya di luar negeri. "Produk kami juga dibuat di negara lain," kata Santo tanpa mau menyebut negara yang dimaksudkannya.
Menurutnya, salah satu produk Polytron yang diterima pasar adalah ponsel pintar merek Polytron W9500. Sejak diluncurkan pada 2012, ponsel pintar berbasis Android tersebut telah terjual hingga 30.000 unit. "Melihat keberhasilan W9500, kami akan terus mengembangkan smartphone berbasis Android," ujarnya.